Warga Negara Australia Tertarik Pelajari Budaya Mistis Suku Using
Minggu, 21 Oktober 2012
GLAGAH – Di tengah kunjungan 14 kontestan Miss Coffee International di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Jumat lalu (19/10), ada suatu hal yang menarik. Tampak seorang gadis bule yang cukup sering berinteraksi dengan orang-orang di sekitar dengan berbahasa Indonesia yang terbata-bata namun cukup jelas maksudnya.
Gadis itu bernama Hayley Wood, warga negara Australia yang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta di Malang. Hayley yang diberi nama panggilan khusus ‘Halima’ oleh warga setempat, memang tengah dalam proses pengerjaan skripsinya tentang budaya mistis suku Using.
“The first time I came to Banyuwangi, suddenly I fell in love with it. The culture of this city is suitable with my research about ‘Role of Mysticism and Kejawen in Modern Society (Pertama kali datang ke Banyuwangi, tiba-tiba saja saya langsung jatuh cinta pada kota ini. Budayanya cocok sekali dengan penelitian saya tentang’Aturan Budaya Mistis dan Kejawen di dalam masyarakat modern’),” jelas gadis yang sudah 3 bulan tnggal di Desa Kemiren ini.
Hayley yang selama di Desa Kemiren tinggal di rumah Bapak Sukar ini mengaku, Banyuwangi punya budaya yang unik. Dia mendapati budaya yang ada di Banyuwangi ini berbeda dengan budaya lainnya yang ada di dunia. Bahkan dirinya tidak setengah-setengah belajar tentang Banyuwangi. Saat ini, kakak perempuannya di Australia tengah menulis buku tentang Banyuwangi. Dan dalam waktu dekat, dirinya akan mengajak kakaknya tersebut untuk bermukim sementara di Banyuwangi, khusus memperdalam tentang budaya Banyuwangi.(Humas & Protokol)