Wujud Nasionalisme, Perjuangkan Tambang Untuk Rakyat

Jumat, 1 Juni 2012


BANYUWANGI –  Pada masa kini, rasa nasionalisme tidak hanya diwujudkan  dengan memperingati hari kelahiran Pancasila. Namun harus ada upaya nyata mewujudkan semangat nasionalisme itu sendiri. Hal tersebut mengemuka dalam forum diskusi  antara Bupati Abdullah Azwar Anas bersama elemen mahasiswa dalam acara Selamatan Anak Cucu Nasionalis, untuk memperingati kelahiran Pancasila (1 Juni-red), di aula gedung DPRD, Kamis (31/5).

Dalam konteks  pemerintah kabupaten, menurut Bupati Anas, rasa nasionalisme diwujudkan salah satunya dengan berjuang menyelamatkan kekayaan  sumber daya alam (SDA) Banyuwangi. Tujuannya, agar rakyat ikut menikmati kekayaan alam yang dimilikinya.  Kekayaan alam itu, lanjut Bupati, adalah tambang emas Tumpang Pitu yang berlokasi di Kecamatan Pesanggaran. “ Perjuangan ini merupakan wujud kecintaan pada Banyuwangi, sebab jika perjuangan ini berhasil, maka hasilnya akan dinikmati oleh rakyat sampai puluhan tahun ke depan,” tutur Bupati.

Dalam perjuangan ini, Bupati menegaskan kalau Pemkab menempuh jalur diplomasi. Alasannya agar tidak menimbulkan konflik yang akan memperburuk citra Banyuwangi dimata investor. “ Kita sedang berjuang keras, tapi tidak dengan kekerasan, melawan kapitalisme harus dengan ilmu dan strategi,” ungkap Bupati Anas.

Apa yang  disampaikan Bupati itu menanggapi pernyataan salah satu peserta diskusi  yang merupakan alumni Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi.Ia mengingatkan agar Pemkab memiliki komitmen untuk hal keamanan  ketika memperjuangkan kekayaan SDA tersebut. Sebab menurutnya, masalah pertambangan sangat berpotensi memunculkan gejolak dalam masyarakat.

Sementara itu  seorang peserta diskusi dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), mengatakan rasa nasionalismenya direalisasikan dengan peduli terhadap keberlangsungan generasi . Caranya, bersama beberapa kawan, ia mendirikan rumah belajar untuk memberikan tambahan ilmu bagi siswa SD yang berada di lingkungan rumahnya. Dalam kesempatan itu ia meminta kepada Bupati agar menyumbangkan buku bacaan kepada rumah belajar yang dibinanya. “ Jika Pemkab memiliki program beasiswa, adik-adik kami juga ada yang membutuhkan,” pintanya yang langsung disanggupi oleh Bupati. (Humas Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :