Banyuwangi Bikin Jagoan Tani, Anak Muda Dimodali Ratusan Juta untuk Bisnis Pertanian

Minggu, 6 Juni 2021


Jagoan Tani, Program Bupati Banyuwangi ”Seret” Anak Muda Geluti Pertanian

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meluncurkan program ”Jagoan Tani” untuk mengajak anak-anak muda setempat menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya. Hadiah ratusan juta hingga penyediaan lahan untuk usaha disediakan bagi para kandidat terpilih.

”Regenerasi petani adalah tantangan kita bersama. Sekarang jujur saja, berapa anak muda yang tertarik bisnis pertanian? Survei kecil-kecilan saja, yang nongkrong di kafe, tanyain saja acak. Pasti sangat sedikit yang mau masuk ke bisnis pertanian,” ujar Ipuk di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Minggu (6/6/2021).

Ipuk mengutip hasil Sensus Pertanian nasional di mana disebutkan hanya ada 12 persen petani berusia di bawah 35 tahun. Adapun jumlah petani berusia di atas 45 tahun mencapai 61,8 persen.

”Jika tak ada regenerasi, ke depan semakin sedikit anak muda yang menggeluti pertanian. Jagoan Tani hadir untuk menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasinya, sehingga kita berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan,” bebernya.

Ipuk menjelaskan, Jagoan Tani adalah hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian anak muda yang rutin digelar Banyuwangi sejak 2018. 

”Sekarang kita transformasikan menjadi lebih terintegrasi. Bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian dikompetisikan, tapi juga ada mentoringnya, dikoneksikan dengan perbankan, dan disediakan lahan untuk usaha. Juga tentu ada hadiah Rp120 juta untuk stimulus modal,” jelasnya.

Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk ”mencuci otak” anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada dosen hingga ada praktisi. 

”Saya sudah kontak Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia Pak Panji Winanteya, beliau mau menjadi mentor anak-anak muda untuk masuk ke bisnis pertanian. Juga ada Pak Ipang Wahid, pelaku ekonomi kreatif nasional yang kini menggeluti agribisnis,” imbuhnya.

Ipuk menambahkan, konsep Jagoan Tani semakin terintegrasi karena juga ada fase presentasi ke perbankan. ”Saya inginnya bukan hanya perbankan, tapi juga ada pengusaha, ada investor, yang bisa melihat bagaimana anak-anak muda ini presentasi ide gilanya soal dunia pertanian, sehingga nanti bisa dibiayai,” papar Ipuk.

”Berbarengan dengan program Jagoan Tani ini jalan, dinas terkait juga akan mendampingi, seperti untuk urus perizinan, sehingga benar-benar akan menjadi real business, bukan hanya ide bisnis yang tidak dieksekusi,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan menambahkan, tahapan Jagoan Tani akan dimulai dengan sosialisasi luas ke pusat-pusat aktivitas anak muda, seperti kampus dan komunitas. 

”Kami akan perkenalkan dunia pertanian, kita ajak untuk masuk ke bisnis ini. Lalu ada pendaftaran, seleksi, verifikasi, mentoring, hingga presentasi final. Kita juga akan terus sosialisasikan ini melalui media sosial @jagoantanibanyuwangi,” paparnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :