Kementerian Kesehatan Ajak Masyarakat Banyuwangi Dukung Germas

Kamis, 10 Agustus 2017


BANYUWANGI - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup  Sehat (Germas), Rabu (9/8) di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat Banyuwangi mendukung Germas.

Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen  untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Menurut Kepala Bagian Hukum dan Organisasi PKJM Kemenkes, Setiyadi Nugroho, sosialisasi ini diperlukan sebab saat ini masyarakat dihadapkan pada persoalan penyakit yang bertukar pola. "Dulu penyebab kematian adalah penyakit yang menular, sekarang penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, stroke dan diabetes  justru menjadi penyebab kematian yang tinggi. Ini akan mengancam pola hidup sehat di masyarakat," kata Setiyadi. 

Dengan pola Germas, masyarakat diarahkan agar mengetahui cara hidup sehat dengan diawali pola pencegahan. "Pola pencegahan ini dilakukan dengan dua pendekatan, yakni pendekatan keluarga dan kedua, melalui Germas dengan melibatkan semua unsur," ujar Setiyadi.

Setiyadi mengaku terkesan menyelenggarakan kegiatan ini di Banyuwangi. "Banyuwangi ini istimewa, karena antara pemerintah daerah dan jajarannya bersinergi. Misal sekarang yang mau digarap adalah pariwisatanya. Itu yang mendukung bukan hanya Dinas Pariwisatanya saja, tapi juga semua stakeholders hingga masyarakat. Ini yang kami apresiasi, sebab sebesar apa pun biaya yang dimiliki,  kalau tidak ada komitmen, tidak akan bisa terbangun," kata Setiyadi.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, Heru Santoso menyambut baik pelaksanaan acara ini. "Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat. Jika sekarang penyakit tidak menular jadi penyebab utama kematian, maka cara pencegahannya adalah dengan rajin berolahraga, ketersediaan akses air bersih, pemukiman yang sehat dan layak, dan perlunya perubahan perilaku secara lebih sistematis. Ini jadi pilihan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat," kata Heru saat membuka acara tersebut.

Acara ini diikuti 150 peserta yang berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masyarakat umum, kalangan akademisi, pramuka, paramedis, Tim Penggerak PKK, lurah, kades, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Acara ini dikemas dalam bentuk paparan, talkshow dan tanya jawab. Anggota Komisi XI, Nihayatul Wafiroh juga dihadirkan sebagai salah satu pembicara. Kegiatan ini juga diwarnai dengan edukasi tentang gerakan cuci tangan dengan air bersih, menggalakkan makan buah dengan gerakan makan buah lokal bersama, dan senam peregangan otot yang dianjurkan untuk dilakukan tiap jam 10 dan 12 siang. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :