Undang Budayawan, Bupati Anas Rancang Pertunjukan Kesenian Anyar di Banyuwangi

Kamis, 1 Desember 2016


BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menyiapkan pertunjukan seni-budaya dengan konsep baru pada tahun depan. Konsep anyar ini diharapkan bisa semakin mengukuhkan Banyuwangi sebagai salah satu kabupaten dengan basis kesenian rakyat yang mempunyai akar kuat.

”Ini juga merupakan bagian dari pengembangan Banyuwangi Festival 2017 sebagai program besar seni-budaya dan pariwisata yang selama empat tahun terakhir sudah berjalan relatif baik,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Bupati Anas hari ini, Kamis (1/12), mengundang sejumlah budayawan dan seniman Banyuwangi di ruang kerjanya untuk membahas pengembangan seni dan budaya tersebut. Sejumlah seniman dan budayawan senior Banyuwangi hadir, seperti Andang CY, Hasnan Singodimayan, dan Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi itu.

“Pertemuan ini adalah upaya kami untuk sambung rasa dengan seniman dan budayawan. Pemerintah daerah dalam hal ini benar-benar menghindari birokratisasi kebudayaan. “Ajang seni-budaya harus benar-benar datang dari pelakunya, bukan dari pemerintah,” ujarnya.

“Jika saat ini Banyuwangi telah berhasil mengembangkan beberapa kesenian, maka kedepannya kita harus memunculkan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang ada selama ini,” imbuh Anas.

Dalam beberapa tahun terakhir, Banyuwangi telah berhasil mengembangkan keseniannya menjadi pertunjukan yang berkelas internasional. Mulai dari Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Etno Carnival, Lelare Orkestra, dan Festival Kuwung. Namun, perkembangan tersebut harus terus ditingkatkan.

Untuk bisa memunculkan sesuatu yang baru dalam bidang seni dan budaya, menurut Ketua DKB Samsudin Adlawi, Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa. “Dalam bidang musik, misalnya, kita sukses mengolaborasikan antara musik etnik dan musik jazz. Jadi bukan sesuatu yang mustahil untuk bisa mewujudkan hal yang baru,” ungkapnya.

Salah satu yang menjadi perhatian para budayawan tersebut dalam mewujudkan sesuatu yang baru adalah seni tari. Selama ini, aku Samsudin, masih didominasi dengan gerak tari yang telah ada. “Belum ada tarian yang benar-benar baru,” akunya.

Oleh karena itu, lanjut Samsudin, perlu adanya pembaharuan seni tari yang ada selama ini. “Agar secara filosofis, bisa menyuguhkan hal yang baru,” paparnya.

Untuk mewujudkan hal yang baru tersebut, ungkap Andang CY, tidak boleh keluar dari cita rasa dan karakter masyarakat Banyuwangi. “Para seniman ini perlu riset ke dalam untuk menggali potensi kesenian yang ada dan kemudian membuatnya menjadi hal yang baru,” pintanya.

Selain kesenian yang baru, dalam pertemuan tersebut, Bupati Anas juga menggagas event kesenian yang baru. “Saat ini, hampir setiap orang yang datang ke Banyuwangi ini selalu ingin menyaksikan event kesenian. Tapi, kan Banyuwangi Festival kan tidak setiap hari. Oleh karena itu akan merancang bagaimana agar para wisatawan ini bisa menikmatai berbagai kesenian Banyuwangi setiap saat berkunjung ke Banyuwangi,” paparnya.

Lantas, event seperti apa yang akan ditampilkan untuk tahun depan tersebut, Anas berteka-teki. “Tunggu tahun depan saja,” tutupnya (humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :