313 Orang Napi Dapat Remisi, 33 Orang Bebas

Kamis, 18 Agustus 2011


BANYUWANGI – Sebagai bentuk kebebasan dalam merayakan Kemerdekaan RI – 66, Bupati Abdullah Azwar Anas menyerahkan remisi secara simbolis kepada 313 orang narapidana, di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Banyuwangi, (17/8). Dari jumlah tersebut, 33 orang napi diberi remisi bebas. 172 orang napi diberikan remisi satu bulan, 80 orang napi diberikan remisi dua bulan. Sedangkan 39 orang napi diberikan remisi tiga bulan dan 20 orang napi diberikan remisi empat bulan. Sementara dua orang napi masing-masing diberi remisi lima bulan dan enam bulan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anas memberikan ucapan selamat kepada napi yang mendapat remisi dan berpesan untuk menjaga tingkah lakuknya baik-baik. Sementara itu Kepala Lapas Banyuwangi, Krismono, mengatakan, remisi yang diberikan para napi tersebut merupakan hak para napi yang wajib diberikan oleh negara. Dalam memberikan remisi kata Krismono,  negara punya parameter tersendiri, salah satunya penilaian perilaku  narapidana yang menentukan  besar kecilnya remisi napi. Dalam hal ini, narapidana yang memiliki kelakuan baik dan dapat memberi pengaruh yang positif bagi sesama penghuni lapas, merekalah yang berhak mendapatkan remisi. “Dengan penilaian seperti ini, kami berharap napi yang belum mendapatkan remisi bisa termotivasi untuk memperbaiki perilaku hingga bisa menjadi penerima remisi pada tahun berikutnya,” papar Krismono

Selain menjelaskan remisi, Krismono juga menegaskan, kalau Lapas bukanlah tempat pembuangan hukuman. Lebih dari itu, lapas saat ini adalah menjadi lembaga pendidikan, penanaman budaya dan peningkatan kualitas iman dan takwa. Tidak itu saja, lapas juga mengajarkan berbagai macam ketrampilan yang diberikan kepada napi. Seperti ketrampilan jahit, sablon, las listrik, bengkel mobil hingga seni dekorasi dan musik. “ Hal itu semata-mata sebagai bekal kalau mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Sebagai bukti kertrampilannya, Krismono juga menunjukkan beberapa hasil ketrampilan para napi yang laku dijual. Bahkan, Bupati Anas saat berkeliling lapas juga tertarik salah satu tutup gelas cantik hasil buah tangan napi. “Dengan bekal ketrampilan dan jiwa enterpreneurship, mantan napi bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik,” pujinya usai memborong karya para napi. (humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :