Agar Stamina Kuat, Ini Nutrisi yang Dikonsumsi Para Pembalap ITDBI 2018

Senin, 1 Oktober 2018


BANYUWANGI - Menjalani empat etape dengan lintasan sejauh 599 KM selama empat hari tentu tidak mudah dilakoni bagi para pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2018. Salah satu cara menjaga performanya dengan mengasup makanan nutrisi tinggi. Lantas, apa saja yang dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuhnya? 

Vera Shafira, Director Operational eL Royale Hotel and Resort Banyuwangi, mengatakan, tiap makan malam dan sarapan pihaknya menyiapkan ratusan omelet telur untuk konsumsi para pembalap. 

"Sekali makan pembalap itu bisa menghabiskan enam hingga delapan omelet telur," kata Vera yang ditemui usai penutupan ITDBI di kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi, Sabtu malam (29/9).

Vera mengatakan, di eL Royale terdapat sekitar 105 tamu yang terlibat di ITdBI. Mulai dari pembalap, official, tim teknis lainnya. Tiap penyajian makan malam dan sarapan, para pembalap meminta menu khusus. 

"Permintaanya lebih banyak telur dan daging. Karbohidratnya, nasi dan pasta harus eelalu ada. Roti juga kami sediakan banyak. Selain itu, makanan tidak boleh pedas," kata Vera.

Menurut Vera, para pembalap lebih menyukai omlet. Pernah disiapkan telur rebus, hanya beberapa pembalap yang mengonsumsi. 

"Kalau omlet banyak yang suka. Karena itu, tiap makan malam dan sarapan kami siapkan ratusan telur untuk omlet. Dan tidak pernah ada komplain dari panitia tentang menu yang kami sajikan," katanya.

Selain itu, buah-buahan juga harus tersedia untuk pembalap. Menurut Vera, pembalap banyak yang menyukai semangka.

Chairman ItdBI 2018, Guntur Priambodo, mengatakan saat balapan, mereka membutuhkan nutrisi kompleks. Seperti, makanan tinggi protein, karborhidrat rendah glukosa, elektrolit, dan vitamin yang bisa membentuk otot-otot neurotrophic.

Menurut Guntur, rute ITdBI sangat panjang ditambah cuaca yang panas selama empat etape. Sementara setiap satu jam energi pembalap habis, sehingga perlu asupan nutrisi tepat waktu. 

Nutrisi ini seperti vitamin, karbohidrat murni yang bisa didapat dari oatmeal, beras merah, kacang-kacangan, buah pisang, dan kurma. Air minum dan susu murni juga menjadi faktor penting.  

"Setiap satu jam, harus ada nutrisi masuk tubuh. Apalagi saat balapan jangan sampai terlambat, agar tidak terjadi defisiensi karbohidrat yang bikin tubuh melemah,” kata Guntur.

Untuk menjaga asupan nutrisi, Niels Van Der Pijl, pembalap Belanda dari PCS Cycling Team selalu membawa dua pisang, dua snack power bar, dan satu botol minuman elektrolit yang diselipkan di belakang kaosnya selama balapan.

"Ini saya bawa untuk persiapan selama balapan. Untuk ganti energi yang hilang," kata pembalap asal Belanda tersebut.

Namun, kata Niels, sesekali mereka juga mencoba kuliner khas nusantara. Seperti yang dilakukannya sesaat sebelum ikut lomba di etape tiga. 

Sambil ngopi, Niels bersama rekan-rekannya satu tim membeli krupuk ikan yang dijajakan oleh pedagang keliling. "Kopi Banyuwangi enak. Saya suka yang crunchy, kerupuk ini cocok," ujar Niels. 

Tidak hanya dari Belanda, sejumlah pembalap lain dari Eropa dan Jepang sering terlihat ngopi di warung-warung sekitar lokasi start. 

"Rasanya enak, setiap pagi saya berusaha minum kopi Banyuwangi," kata Bianca, manajer tim PCS. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :