Antisipasi Kekurangan Pengawas Sekolah, Dispendik Selenggarakan Diklat Calon Pengawas

Jumat, 13 Januari 2012


LICIN –  Karena jumlah pengawas sekolah di Banyuwangi kurang mencukupi, Dinas Pendidikan Banyuwangi  kembali mengadakan diklat (Pendidikan dan Latihan) bagi para kepala sekolah. Diklat bertajuk Peningkatan Kompetensi dan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Tahun 2012 tersebut berlangsung di  Gedung Diklat PNS Licin, Kamis siang (12/1).

Bupati Abdullah Azwar Anas yang membuka langsung kegiatan tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat menganggap penting urusan pendidikan. Karena itulah semaksimal mungkin acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan  selalu dihadirinya. “Saat ini dunia pendidikan kita dihadapkan pada pergeseran orientasi yang cukup radikal. Anak-anak lulusan sekolah tidak mampu terserap seluruhnya pada dunia kerja. Guru perlu membekali anak didiknya dengan ilmu kewirausahaan agar mereka lebih siap menghadapi masa depan. Saya berharap nantinya ada link and match antara dunia sekolah dan dunia pendidikan,” ujar Bupati Anas. Khusus bagi pengawas sekolah, bupati ingin supaya fungsi-fungsi pembelajaran dioptimalkan dan ada pengetatan terhadap jam-jam belajar.

Menurut Kepala Dispendik, Drs Sulihtiyono, tujuan pelaksanaan diklat ini untuk menyiapkan ketercukupan kebutuhan ideal pengawas.  Jika di Banyuwangi pengawas TK/SD sudah mendekati ideal. Tidak demikian halnya dengan pengawas menengah yang relatif belum ideal. Di Banyuwangi terdapat 87 SMP Swasta, 76 SMP Negeri, 31 SMA Swasta, 17 SMA Negeri, 30 SMK Swasta dan 8 SMK Negeri. Seluruhnya ada 249 lembaga. Sedangkan jumlah pengawas Dikmen hanya 11 orang. Kebutuhan pengawas Dikmen untuk 249 lembaga adalah  35 orang.  Jadi masih terdapat kekurangan 24 orang.

“Ke depan diharapkan pengawas Dikmen adalah pengawas satuan pendidikan dalam satu area. Dengan demikian satu pengawas Dikmen dapat mengawasi SMP,SMA dan SMK sekaligus dalam satu area,” tambah Sulihtiyono lagi.

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, acara yang diikuti oleh 32 orang kepala sekolah ini dijadwalkan berlangsung selama 3 hari (12 – 14 Januari 2012). Bahkan ada tiga orang peserta yang berasal dari kabupaten Bojonegoro yang ikut bergabung. Meski cuaca sedang tidak bersahabat, semua peserta tetap bersemangat mengikuti kegiatan ini. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :