ASKAB Unjuk Rasa Dengan Gelar Aksi Damai & Konvoi Parade Nusantara

Kamis, 12 Januari 2012


BANYUWANGI – Asosiasi Kepala Desa (ASKAB) bersama perangkat desa sekabupaten Banyuwangi melakukan unjuk rasa terkait pengesahan Undang – undang Desa, Kamis (12/1) di depan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria. Unjuk rasa yang ditujukan pada aparat keamanan ini berlangsung secara damai. Bahkan sebelum orasi dilakukan ribuan orang yang hadir melakukan doa bersama terlebih dahulu, yang disambung dengan aksi tabur bunga di pusara para pahlawan.
Dalam melakukan unjuk rasa tersebut, ASKAB juga dikawal oleh LSM Alliansi Program Desa (All Prodes) yang memproklamirkan bahwa keberadaan mereka adalah untuk mengawal para kepala desa beserta perangkatnya agar merasa nyaman dalam bekerja dan tidak ketakutan dalam menjalankan kewajibannya.
Agus Tarmidi, Ketua ASKAB, menjelaskan para kades selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Namun di tengah perjalanannya, kadangkala mereka tersandung masalah karena dianggap menyelewengkan tanggungjawabnya. Contoh pada kasus tanah, dimana kades yang mengupayakan pemilik tanah di desa bisa mendapatkan sertifikat tanahnya dengan benar. Proses pengurusan tanah itu bahkan bisa menyebabkan kades menjadi korban dan diseret kedalam bui. “Kami anggap acara ini merupakan momentum yang pas untuk melawan siapapun yang mendzolimi kades dan perangkat desa. Selama ini aparat hukum dalam menyelesaikan masalah masih melakukan tebang pilih. Banyak masalah tidak terselesaikan. Dan banyak pula orang yang benar dipersalahkan,” ujar lelaki paruh baya yang juga menjabat sebagai kades Wonosobo ini, berapi –api.
Unjuk rasa damai ini juga diwarnai orasi secara bergantian dari perwakilan yang hadir. Yaitu perwakilan ASKAB, perangkat desa, All Prodes dan LSM Persatuan Rakyat Desa Nusantara. Ada keinginan lain yang diusung dalam unjuk rasa ini, yaitu supaya APBN 10 persen untuk desa, dan supaya ada percepatan atas pengesahan UU Desa. ASKAB berkeyakinan, bila UU Desa goal dan diberlakukan, maka rakyat akan maju dan sejahtera.
Acara ditutup dengan konvoi parade nusantara yang dilakukan berkeliling kota Banyuwangi. Rute yang diambil, mulai dari depan TMP terus ke utara menuju Ketapang. Setelah itu berbalik ke Rogojampi – Songgon – Genteng – Jajag – Benculuk – Cluring dan finish di Balai Desa Wonosobo. Acara konvoi ini langsung dilepas oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, yang sebelumnya menyampaikan apresiasinya atas langkah-langkah kades yang mengkoordinasikan unjuk rasa ini dengan tertib. Bahkan atas nama pemkab, bupati juga menyetujui keinginan kades untuk mensejahterakan rakyat melalui disahkannya UU Desa. “Saya juga sudah menyampaikan aspirasi para kades ini pada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dan hari Minggu besok (15/1) dimana semua bupati lulusan Harvard University diminta  bertemu Mendagri,  saya akan kembali membicarakan hal ini,” tegas bupati disambut tepuk tangan peserta konvoi.
Bupati yang dalam kesempatan itu juga didampingi oleh  Kapolres, para asisten dan Kepala Dinas/Badan/Bagian juga menyampaikan bahwa tahun 2012 ini anggaran untuk desa telah meningkat secara signifikan. Dari Rp 57 miliar meningkat menjadi Rp 93 miliar. “Ke depan saya ingin kades terus berbenah dan memajukan rakyat Banyuwangi. Semoga ide percepatan pengesahan UU Desa ini didengar oleh pemerintah pusat dan bisa segera direalisasikan,” pungkas bupati sambil melepas rombongan yang akan berkonvoi. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :