Banyuwangi Culinary Festival, Cara Banyuwangi Turut Lestarikan Masakan Khas Jawa Timur

Selasa, 6 Desember 2022


Banyuwangi - Mengangkat kekayaan kuliner khas Jawa Timur, Banyuwangi menggelar festival kuliner. Beragam kuliner dari berbagai daerah di Jatim disajikan secara menarik dalam Banyuwangi Culinary Festival, yang digelar di halaman Hotel Aston Banyuwangi, Sabtu (4/12/2022). 

 

Mulai makanan khas Banyuwangi sendiri sepertu ayam kesrut, rujak soto, dan sego cawuk, hingga nasi baronan Bojonegoro, Lontong Kikil Surabaya, Tahu Campur Lamongan, Nasi Krawu Gresik, hingga Ayam Lodho Tulungagung.

 

Banyuwangi Culinary Festival merupakan kolaborasi pemkab dan Hotel Aston Banyuwangi. Ada 11 chef yang berlomba menyajikan aneka masakan warisan khas warga Jawa Timur tersebut. 

 

Para chef yang berlomba dipilih dari yang terbaik dari 11 hotel di bawah naungan Archipelago Internasional, sebuah operator hotel terbesar di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 150 properti di Indonesia maupun sejumlah negara lainnya.

 

“Ini bagian dari upaya mempromosikan kuliner nusantara khususnya kuliner Jawa Timur termasuk Banyuwangi. Sekaligus mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi,” kata Sari Kusumaningrum, Director Corporate Communication and Public Relation Archipelago Internasional saat pembukaan acara tersebut. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dalam kegiatan ini.

 

Bupati Ipuk mengaku mengapresiasi Banyuwangi Culinary Festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa mendukung pelestarian kearifan lokal, khususnya sektor kuliner.

 

“Kuliner lokal merupakan bagian identitas daerah. Keotentikannya harus terus kita jaga, salah satunya lewat kegiatan semacam ini,” kata Ipuk.

 

Banyuwangi sendiri, kata Ipuk, juga rutin menggelar berbagai kegiatan untuk mengangkat pamor kuliner lokal. Di antaranya Festival Banyuwangi Kuliner yang rutin digelar setiap tahun dengan konsisten mengangkat ragam masakan khas Banyuwangi.

 

Melibatkan pihak perhotelan sebagai trainer, kegiatan ini diikuti pelaku usaha kuliner mulai pemilik warung, pengusaha cafe dan restoran. Mereka diedukasi bagaimana menyajikan hidangan yang lezat, higienis, dengan penampilan dan packaging yang menarik.

 

“Ini bagian dari mendorong UMKM naik kelas sehingga akan berdampak pada penjualan mereka juga,” ujar Ipuk.



Berita Terkait

Bagikan Artikel :