Banyuwangi Festival Dimulai dengan Ajang Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen

Senin, 5 Februari 2018


BANYUWANGI - Agenda wisata Banyuwangi Festival 2018 telah dimulai. Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen menjadi even pembuka kalendar wisata yang tahun ini berjumlah 77 atraksi tersebut. Dua festival ini dihelat di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Senin (5/2). 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, agenda Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen merupakan komitmen daerah terhadap upaya mewujudkan destinasi yang nyaman, bersih, dan hijau.

“Kami berikhtiar untuk menghadirkan layanan pariwisata yang komprehensif. Pesona alam boleh luar biasa, atraksi seni-budaya bisa spektakuler, tapi tanpa kebersihan termasuk toilet, semua bisa saja jadi sia-sia,” papar Anas.

Dalam Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen ini, masyarakat dilibatkan dalam menjaga kebersihan dan keasrian daerah. Lomba kebersihan toilet digelar mulai tingkat RT, perumahan, sekolah, fasilitas publik, pesantren, tempat ibadah, hingga destinasi wisata.

Seperti toilet yang ada di SDN 2 Alas Malang. Meskipun berada di desa, sekolah ini toiletnya bagus, pencahayaannya cukup dan kebersihannya terjaga. “Kebersihan toilet ini akan terus kami kampanyekan, khususnya di ruang-ruang publik,” cetus Anas.

Lokasi dua ajang pembuka Banyuwangi Festival tersebut ada di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh ini merupakan arena tradisi Kebo-keboan yang tiap tahunnya menyedot ribuan wisatawan. Warga desa ini telah ajeg menggelar ritual Kebo-keboan sejak puluhan tahun lalu hingga berkembang menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan.

“Partispasi warga desa ini sangat tinggi, dan ritualnya sangat kuat di sini. Ini bisa menjadi cikal bakal desa wisata Banyuwangi. Untuk itu, kami ingin mengapresiasi warga di sini dengan cara menggelar ajang perdana Banywuangi Festival di Desa Alasmalang,” jelas Anas.    

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah mengatakan, Gerakan Sedekah Oksigen yang diluncurkan sejak 2013, saat ini telah berhasil menanam 6,7 juta pohon. 

“Itu yang terdata, belum yang swadaya masyarakat. Pastinya lebih banyak. Sebagian pohon yang ditanam adalah yang mempunyai dampak ekonomi ke warga, terutama beragam komoditas hortikultura seperti durian merah,” kata Husnul.



Berita Terkait

Bagikan Artikel :