Banyuwangi Gelar Pekan Seni Pelajar Tingkat SD/MI

Selasa, 13 Maret 2018


BANYUWANGI – Pekan Seni Pelajar (PSP) tingkat SD/MI se Kabupaten Banyuwangi telah dimulai hari ini Selasa (12/3). Pekan seni pelajar ini merupakan even dua tahunan yang digelar oleh pemerintah daerah guna memberikan kesempatan bagi para pelajar tingkat SD dalam mengeksplorasi bakat seninya.

PSP yang digelar sebagai tahun kedua setelah sebelumnya jadi satu dengan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) pada tahun 2015. Pekan seni pelajar tahun 2018 ini dilangsungkan selama dua hari, mulai 12-13 Maret 2018.

Pembukaan PSP Tahun 2018 ini berlangsung cukup sederhana, dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono, di Aula kantor dispendik. Ada enam bidang kesenian yang dilombakan dalam PSP kali ini. Keenam bidang tersebut yakni, lomba olah musik tradisional, paduan suara, kreasi tari, teater, samroh dan lomba seni patung.

Lomba-lomba pekan seni ini diselenggarakan di tempat yang berbeda-beda, yakni lomba samroh di gelar di Peringgitan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), lomba musik dan tari di Gedung Seni Budaya (Gesibu), lomba teater dan paduan suara di kantor dispendik. Sedangkan lomba patung di gelar Taman Blambangan, pada siang hari tadi.

Lomba patung sendiri diikuti 25 anak dari berbagai SD di 25 kecamatan. Anak-anak yang rata-rata kelas V SD ini, membuat karya patung sesuai dengan tema yakni, sejarah dan budaya Banyuwangi. Diantaranya patung barong, Prabu Tawangalun hingga sepasang penari paju gandrung.

Saat membuat patung mereka terlihat asyik dan menikmati, seolah seniman yang mahir. Salah satunya, Timoer Surya Alam, siswa SDN I Setail ini tampak serius membuat patung barong. Juara I lomba patung tingkat kecamatan ini, sangat detail membuat patung dari plastisin. “Patung barong ini harus bagus dan mirip aslinya,” kata siswa kelahiran 24 Februari 2006 lalu.

Dikatakan Sulihtiyono, kegiatan ini merupakan even tahunan yang selalu digelar untuk mencari bibit-bibit dan generasi muda berbakat dibidang seni.

“Melalui pekan seni  ini, diharapkan akan melahirkan bibit generasi-genarasi hebat yang berprestasi di bidang seni baik musik, tari, seni mematung dan seni teater. Prestasi-prestasi anak-anak ini tidak akan hanya membanggakan, tapi bisa menjadi modal dan bekal untuk meraih cita-citanya,” ujarnya.

Pemerintah pun kata Sulih, selama ini telah menyediakan beasiswa bagi anak yang berprestasi dibidang seni khususnya yang berhasil meraih penghargaan ditingkat regional dan nasional. Mereka diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi dengan beasiswa pemerintah. Hingga saat ini sudah ada beberapa mahasiswa berprestasi bidang seni yang dibiayai pemerintah.  

Event ini, kata Sulih, juga bisa dikatakan sebagai ajang adu kreativitas di bidang seni di tingkat sekolah dasar. Dengan pekan seni ini, diharapkan anak-anak tidak hanya mampu berjaya di sekolah dan lingkungannya sendiri, namun perlu diasah kemampuannnya dengan siswa yang lain, sehingga prestasinya bisa lebih meningkat.

Pekan seni kali ini diikuti sedikitnya oleh 2.500 siswa-siswa dari 25 kecamatan di wilayah Banyuwangi. Masing-masing kecamatan mengirimkan 100 siswa yang juara untuk berkompetisi  dibidang seni tersebut.  

“Target dari event dua tahunan ini adalah mencari juara terbaik. Juara terbaik ini nantinya bisa mewakili Banyuwangi berkompetisi di pekan seni tingkat provinsi Jawa Timur. Di pekan seni Jawa Timur, Banyuwangi beberapa berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Mudah-mudahan kita bisa meraih prestasi lagi di pekan seni tingkat Jawa Timur,” harapnya. (*)   

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :