Banyuwangi Jajaki Transportasi Pesawat Amfibi

Senin, 13 Maret 2017


BANYUWANGI - Perkembangan pariwisata dan ekonomi Banyuwangi yang tumbuh pesat, membuka peluang tumbuhnya sektor usaha baru di kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut. Kali ini Banyuwangi menjajaki moda transportasi udara.
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, yang merupakan chairman PT. CSE Aviation Consulting, tertarik untuk bekerjasama menjalankan transportasi dengan pesawat amphibi. 
Menurut Chappy untuk memenuhi kebutuhan pariwisata dan ekonomi, transportasi terutama udara sangat penting. Mengingat potensi pariwisata dan ekonomi Banyuwangi yang terus berkembang, pesawat amphibi bisa menjadi alternatif solusi untuk menghubungkan dengan daerah lainnya, seperti Bali atau Lombok.
"Banyuwangi saat ini terus berkembang. Pesawat amphibi bisa menjadi solusi. Kami tadi sudah berbincang banyak dengan Bupati Banyuwangi terkait hal ini," kata Chappy, usai bertemu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Minggu (12/3).
Menurut Purnawirawan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut, pesawat amphibi tidak membutuhkan landasan yang terlalu rumit seperti bandara. Pesawat amphibi bisa mendarat di laut. Sedangkan Banyuwangi memiliki banyak kawasan laut. 
"Dengan pesawat amphibi jalur transportasi udara bisa lebih mudah," kata Chappy.
Chappy juga mengapresiasi langkah Banyuwangi yang mengembangkan potensi pariwisatanya, serta pengelolaan Bandara Blimbingsari. 
Menurut Chappy pertumbuhan dan pembangunan yang konsisten, akan menimbulkan multiplier effect. Seperti pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja.
"Kami berharap Banyuwangi bisa menjadi contoh dalam menghadapi pertumbuhan penumpang yang pesat dan pertumbuhan pembangunan akses bandara," kata lulusan Akabri Udara tahun 1971 tersebut. 
Chappy hadir bersama Vice Chairman PT. CSE Aviation, Samudra Sukardi dan Madelaine Johnson, Training Development Manager Moorobbin Flying School dari Melbourne, Australia.
Madelaine juga mengapresiasi langkah Banyuwangi yang mengembangkan potensi pariwisatanya, serta pengelolaan Bandara Blimbingsari. 
"Di sini sangat potensial dikembangkan. Apalagi ada tiga sekolah pilot yang siap melahirkan ratusan pilot. Pesawat ini bisa menjadi solusi penghubung pulau-pulau yang ada di sekitar Banyuwangi," jelas Madelaine.
Sementara itu, Azwar Anas menyambut antusias gagasan tersebut. Dengan adanya moda transportasi baru akan semakin melengkapi upaya Banyuwangi untuk melakukan percepatan aksesibilitas.
Dalam sektor penerbangan, selama ini Banyuwangi telah membuka tiga kali penerbangan per harinya dari Surabaya - Banyuwangi. Dalam waktu dekat akan ada penerbangan Banyuwangi - Jakarta. 
"Jika penerbangan pesawat amfibi ini, terealisasi, maka akan semakin menunjang aksesibilitas ke Banyuwangi. Tentu, dengan ini akan menjadi berkah untuk kemajuan Banyuwangi," pungkas Anas (Humas)


Berita Terkait

Bagikan Artikel :