Banyuwangi Peringati HUT ke 73 Provinsi Jatim

Jumat, 12 Oktober 2018



BANYUWANGI –   Provinsi Jawa Timur  genap berusia 73 tahun, hari ini, Jumat (12/10). Pemkab Banyuwangi pun memperingatinya dengan menggelar upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim  di halaman kantor pemkab. Segenap Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), pimpinan instansi vertikal, jajaran pemerintah kabupaten dan para pelajar turut mengikuti upacara tersebut.
Membacakan sambutan Gubernur Jatim,  Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Suhartaya, M.Tr.Hanla, mengajak seluruh peserta upacara untuk menjadikan momentum HUT ini untuk semakin mempererat rasa persatuan dan kesatuan. “Mari kita jadikan momentum ini untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah dan sarana mendorong semangat memiliki dan membangun daerah,” ujar  Suhartaya.
Dikatakan Suhartaya, di era kepemimpinan saat ini, pembangunan diarahkan pada pertumbuhan ekonomi inklusif, yakni pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan yang disertai pemerataan. Sehingga, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi secara positif mampu menurunkan jumlah penduduk miskin, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan kesenjangan, serta mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Menurut Suhartaya, ada 3 fokus penting dalam arah pembangunan inklusif. Ini sejalan dengan tema hari jadi Provinsi Jatim kali ini yang mengangkat tema “ Makmurkan Jatim melalui Industri UMKM berbasis digital, agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan’, 
Fokus pertama, produksi di segmen UMKM dan segmen besar. Segmen besar mendapatkan kebijakan fasilitasi  berupa pelayanan perijinan yang mudah, murah dan cepat. Sedangkan segmen UMKM difasilitasi terkait pengembangan kapasitas SDM-nya. Kedua, pembiayaan murah dengan suku bunga 6 persen dalam bentuk kredit pertanian, industri primer dan sekunder, serta kredit hulu-hilir sektor pertanian dalam arti luas. Ketiga, pasar yang  kompetitif untuk memberikan ruang pasar bagi UMKM agar mampu menguasai pasar domestik dan pasar global. Ini didukung oleh stabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.  Ketiga fokus ditambah dengan stabilitas pemerintahan, kemudian disebut dengan nama JATIMNOMICs, sebuah pandangan tentang pola pembangunan ekonomi.
“Saat ini kita hidup di era dimana perkembangan teknologi begitu cepat. Begitu pula di sektor e-commerce dan ekonomi digital. Pemerintah telah meluncurkan program ‘Making Indonesia 4,0’ sebagai tanggapan atas fenomena global tentang revolusi industri 4,0. Adanya revolusi industri 4,0 mendorong harapan untuk mewujudkan Jatim sebagai salah satu provinsi industri yang tangguh di Indonesia,” kata Suhartaya.

Untuk diketahui, Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan (layanan internal dan lintas organisasi yang  disediakan dan bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak ). Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas".
Presiden Joko Widodo telah meresmikan roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. Harapannya, sektor Industri 4.0 tersebut bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.
Peringatan HUT ini diakhiri dengan dengan tasyakuran bersama. Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko membuka acara tasyakuran yang berlangsung di Masjid Baabussalam Pemkab Banyuwangi itu. Selain menggelar doa bersama, acara ini juga diisi dengan tausiyah dari Habib Abdurrahman Al Jufri. (*)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :