Banyuwangi Segera Miliki Sekolah Penerbangan

BANYUWANGI – Bandara Blimbingsari akan segera diramaikan oleh aktivitas lain selain penerbangan pesawat. Kurun tiga bulan ke depan, sekolah pilot akan segera dibuka di lapter tersebut. Hal itu diungkapkan Presdir BIFA (Bali International Flight Academy), Robby Djohan di hadapan sejumlah media saat diterima Bupati Anas di ruang kerjanya, Sabtu (26/2).

Dituturkan Robby, air space Kabupaten Buleleng yang menjadi lokasi operasional BIFA selama ini sangat terbatas sehingga ekspansi ke wilayah lain merupakan jawabannya. Sekadar diketahui, setiap tahun BIFA menghasilkan 80 pilot untuk Garuda, 20 pilot untuk Air Asia, namun itu tidak mampu mencukupi kebutuhan pilot nasional. Banyuwangi yang telah memiliki lapangan terbang cukup memadai, lanjut dia, sangatlah pas untuk lokasi baru pendirian sekolah pilot. “Banyuwangi ini bukan cabang, tapi kami buka baru. Kami harap putra-putra Banyuwangi bisa memanfaatkan sekolah ini, sehingga nantinya banyak dicetak pilot asal Banyuwangi,” ujar Robby yang juga mantan Dirut Garuda Indonesia.

Selanjutnya, kata dia, sekolah pilot ini nantinya diharapkan mampu menjadi trigger adanya perusahaan penerbangan. Ini mengingat lokasi Banyuwangi yang strategis, yang bisa dijadikan pengumpan ke Surabaya, Bali ataupun Lombok.

Selain investasi sekolah pilot, dalam rombongan tersebut turut pula direktur keuangan PT Japfa Comfeed, Herry Wibowo. Saat ini, terang dia, pihak Japfa sedang melakukan studi kelayakan untuk mengembangkan bisnis sapi perah di Banyuwangi. bisinis tersebut akan dibangun dengan konsep kemitraan yang nilai investasinya mencapai Rp 20 miliar.

Selain itu, Robby juga berniat mendirikan hotel bintang empat di Banyuwangi. “Nilai investasi untuk hotel berkisar 20 hingga 30 miliar juga. Tidak usah terlalu banyak dipikirkan dan tidak usah didramatisir angka itu. Yang penting saat ini mari segera kita kerjakan. Kalau satu investor sudah masuk, biasanya akan diikuti oleh lainnya. Dan itu menguntungkan Banyuwangi,” ujar Robby. (HUMAS PROTOKOL)