Berpakaian Adat Nusantara, Para Pemuda Banyuwangi Semarakkan Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Jumat, 28 Oktober 2016


BANYUWANGI ; Suasana peringatan sumpah pemuda di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jumat pagi (28/10) terlihat semarak. Beberapa pelajar  SMA terlihat mengenakan pakaian adat nusantara.

Mereka adalah para siswa dari SMAN 1 Giri dan SMAN 1 Glagah, Banyuwangi. Keberadaan mereka tampak mencolok  di antara barisan peserta upacara lainnya dengan pakaiannya yang penuh warna dan berbagai aksesoris yang dikenakannya. 

“Ini pengalaman seru buat kami, meski tadi pagi harus bangun lebih pagi untuk di-make up seperti ini. Toh pengalaman upacara dengan berpakaian adat nusantara seperti ini adanya cuma satu tahun sekali, " ujar salah satu peserta upacara yang berpakaian adat Minang.

Para pemuda dengan kostum adat nusantara tersebut pun kemudian  juga merepresentasikan ke-bhinneka-an  dan semangat kepemudaannya, lewat pembacaan ikrar sumpah pemuda secara bersama-sama.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang dalam kesempatan itu bertindak selaku inspektur upacara, membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Yusuf mengatakan, pemuda memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Di tahun 2020 sampai 2035, imbuh Yusuf, Indonesia akan menikmati suatu era langka yang disebut Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah Indonesia. Yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 297 juta jiwa.

"Bonus demografi ini akan menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan," ujar Yusuf.

Rasio sederhananya, terang Yusuf, dapat digambarkan bahwa di setiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 pemuda usia produktif, sisanya 46 orang usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. "Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai akan kita nikmati nanti di tahun 2020 dan berakhir di tahun 2035. Karenanya kita perlu mempersiapkan para pemuda kita dengan baik mulai dari sekarang," tandas Yusuf.

Peringatan sumpah pemuda kali ini juga diwarnai dengan penyerahan berbagai penghargaan bagi beberapa pemuda Banyuwangi yang menunjukkan prestasi terbaiknya. Di antaranya penghargaan bagi para pemuda Banyuwangi yang menjadi peserta Jambore Pemuda Indonesia Daerah (JPID) Provinsi Jawa Timur tahun 2016. Para pemuda yang terdiri dari berbagai unsur kepemudaan dari siswa SMAN 1 Pesanggaran dan mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Banyuwangi  ini terpilih sebagai Juara 1 JPID tingkat Provinsi Jatim.  Berkat kemenangan tersebut, tahun 2017 mendatang Banyuwangi didhapuk menjadi tuan rumah JPID tingkat Provinsi Jatim.

Selain itu diserahkan pula piala untuk juara lomba paduan suara tingkat kabupaten Banyuwangi yang diikuti beberapa perguruan tinggi dan SMA/SMK. Tingkat Perguruan Tinggi, secara berturut-turut yang meraih gelar juara adalah STIKES Banyuwangi, Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) dan STIKOM Banyuwangi. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK, Juara 1 hingga 3 diraih oleh SMAN 1 Giri, SMAN 1 Banyuwangi dan SMAN 1 Bangorejo. (Humas)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :