Bupati Anas Isi Kuliah Umum Bersama Mahfud MD di Universitas Ibrahimy Situbondo

Kamis, 22 Februari 2018


 

Situbondo – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengisi kuliah umum bersama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD di Universitas Ibrahimy Situbondo, Rabu (21/2). Jika Mahfud MD banyak mengupas tentang peranan fiqih konstitusi dalam penyelenggaraan negara, Bupati Anas justru mengupas bagaimana mengimplementasikan “fiqih konstitusi” tersebut dalam ranah kebijakan.

“Jika Pak Mahfud tadi membicarakan bahwa hakikat dari konstitusi adalah bagaimana mewujudkan keadilan di tengah masyarakat, maka saya di sini sebagai pengambil kebijakan, memastikan bagaimana hal tersebut bisa terwujud,” kata Anas.

Anas pun memberikan contoh bagaimana upayanya mewujudkan keadilan. Dicontohkannya saat dia tidak takut untuk mengambil kebijakan yang tidak populer. Dalam soal perekonomian, misalnya, terdapat kebijakan yang memoratorium pelarangan minimarket berjejaring dan juga mall.

“Awalnya saya dicibir, bupati yang anti mall seperti saya ini, daerahnya tidak bakal maju. Tapi, saya bergeming. Saya yakin, rakyat yang kondisi ekonominya masih tidak stabil, tidak akan mampu menghadapi liberalisasi ekonomi. Warung-warung akan tersungkur menghadapi minimarket-minimarket yang bermodal besar,” jelasnya.

Kebijakan yang tak populer di sebagian kalangan tersebut, lanjut Anas, akhirnya berbuah manis. Dalam tujuh tahun ia memimpin Banyuwangi, telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 20 persen pada 2010 menjadi 8,79 persen pada 2017. Pendapatan per kapita masyarakat juga meningkat. Dari Rp20,8 Juta meningkat menjadi Rp41,46 Juta per tahun.

Lebih lanjut Anas menerangkan, kunci kesuksesan pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Pemda Banyuwangi adalah inovasi dan kolaborasi. Dengan berbagai kemajuan teknologi informasi saat ini, Pemda Banyuwangi memanfaatkannya untuk membuat berbagai inovasi guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. “Dengan berbagai inovasi yang kita lakukan, tahun lalu Banyuwangi mendapatkan penilaian akuntabilitas kerja A dari Kemenpan RB,” cetusnya.

Sedangkan dalam hal kolaborasi, Pemda tidak segan untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi dan sejumlah kampus besar di Indonesia, Banyuwangi juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak yang mendorong kemajuan masyarakat Banyuwangi. Kolaborasi tersebut antara lain dengan Go-Jek dan RuangGuru.com.

“Kita sinergi dengan Go-Jek untuk mengantarkan obat kepada pasien tidak mampu. Kita juga ajak Go-Jek untuk membantu penjualan kuliner rakyat yang tidak mampu membuka warung di tempat-tempat strategis dengan memanfaatkan layanan Go-Food. Ini adalah kolaborasi yang begitu besar manfaatnya,” tegasnya.

Acara kuliah umum tersebut diselenggarakan di auditorium Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah (PPSS) Sukorejo Banyuwangi. Selain dihadiri oleh dua narasumber, acara tersebut juga dihadiri Rektor Universitas Ibrahimy Prof. Dr. KH. Abu Yazid, Wakil Pengasuh PPSS Sukorejo Kh. Afifudin Muhajir dan seluruh dosen. Selain itu, ribuan mahasiswa Universitas Ibrahimy dan santri PPSS turut memenuhi auditorium, bahkan hingga meluber ke luar ruangan. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :