Bupati Anas: Piala Dunia Ajarkan Pentingnya Team Work Bukan One Man Show

Jumat, 22 Juni 2018


 

‎Banyuwangi- Bagi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, gelaran Piala Dunia 2018 memberikan banyak pelajaran yang bisa dipetik.

"Banyak hal positif yang bisa dipetik dari gelaran sepak bola Piala Dunia ini," kata Anas usai menghadiri halal bihalal di Kantor Pemkab Banyuwangi, Jumat (22/6).

Seperti kekalahan telak Argentina, 0-3, dari Kroasia, mengajarkan bahwa team work lebih penting daripada one man show. Argentina yang diperkuat pemain bintang dan pernah menjadi pemain terbaik dunia, Lionel Messi, tidak berkutik menghadapi Kroasia.

"Banyak yang menjagokan Argentina bisa menang atas Kroasia. Tapi justru sebaliknya, Argentina tersungkur dengan skor telak. Ini menunjukkan team work lebih penting dari sekadar one man show," kata Anas. 

Demikian juga dengan Mesir, yang diperkuat oleh pemain bintang dan terbaik Liga Inggris, Muhamed Salah. Mesir harus tersingkir dari babak penyisihan setelah kalah di dua pertandingan awal mereka. Salah tidak berkutik karena timnya tidak solid.

“Dari sini bola mengajarkan kepada kita, individu tidak bisa hebat tanpa tim yang hebat. Pelajaran dari bola yang menarik adalah, seorang bintang seperti Messi dan Salah, tidak dapat berkutik begitu tim mereka tidak solid,” kata Anas.

Belajar dari itu, maka negara atau daerah perlu dibangun oleh tim yang kuat. “Kalau tidak, kejadiannya bisa seperti tadi. Meskipun Messi hebat, begitu tim-nya gak solid gak bisa dia. Begitu diganjel, selesai sudah. Maka kerja tim itu penting, birokrasi dan team work ini patut kita jaga dan kita bangun. Seperti kapal, kalau ada satu saja yang kerjaannya melubangi kapal, selesai sudah kapalnya,” ujarnya.

Namun menurut Anas, dirinya tetap mengidolakan sosok Muhamed Salah yang sangat religius. Jika bintang sepak bola pada umumnya suka gaya hidup glamor, beda dengan pemain Liverpool ini. Saat di luar arena, pemain 26 tahun ini terkenal sangat rajin beribadah ke masjid. Inilah yang membuat para kawula muda di Inggris sangat menggandrungi sosok Salah.

Hal positif lainnya dari Piala Dunia, menurut Anas, adalah kejelian pelatih. Menurutnya, pelatih harus cermat kapan memasukkan dan mengeluarkan pemain. Jika pemain terlalu lama di tempat yang sama bisa membuat inovasinya berkurang.  “Ini juga bisa kita tiru dan terapkan dalam birokrasi,” imbuhnya.

Di Piala Dunia 2018 ini, bupati berusia 44 tahun menjagokan Perancis bisa menjadi juara piala dunia 2018 kali ini. “Saya dukung Perancis karena di sana punya sejarah pemain hebat yang terlatih. Mudah-mudahan bisa menang,” ujar Anas.

Selain menjagokan Perancis, Anas juga berharap Jepang bisa terus maju ke babak selanjutnya untuk mewakili Asia. “Tinggal Jepang satu-satunya dari Asia. Mudah-mudahan Jepang bisa mewakili Asia bertahan sampai babak berikutnya,” harapnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :