Bupati Anas Sampaikan Nota Pengantar KUA PPAS 2019

Senin, 23 Juli 2018


Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar atas diajukannya KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) APBD Tahun 2019 dalam Rapat Paripurna di Gedung Rapat DPRD Banyuwangi, Senin (23/7).

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Joni Subagyo tersebut, Anas menegaskan pembangunan Banyuwangi pada 2019 mendatang mengarah pada akselerasi pertumbuhan dan pemerataan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.

“Tahun 2019 kita fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, penurunan disparitas, dan peningkatan konektivitas antar wilayah.  Maka, infrastruktur antar wilayah akan menjadi prioritas, diantaranya akses jalan dan percepatan pelayanan publik. Oleh karenanya, kita targetkan tahun ini Smart Kampung bisa jalan semua guna meningkatkan prakarsa dan kapasitas masyarakat,” kata Anas.

Anas menyebut, pembangunan pendidikan diprioritaskan pada rehabilitasi bangunan gedung sekolah yang rusak, penuntasan anak putus sekolah, pengurangan kesenjangan kualitas pendidikan, dan peningkatan pendidikan karakter anak. Di bidang kesehatan diarahkan pada penangan problem krusial diantaranya, penanganan kasus penyakit menular dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk. “Sementara pembangunan infrastruktur kita arahkan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan penurunan disparitas antar wilayah untuk mendorong peningkatan perekonomian,” cetusnya.

Dalam KUA PPAS, Anas memaparkan pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp. 2,12 trilyun. Jumlah ini turun Rp. 851,89 milyar atau sebesar 28,58 persen dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 2,98 triyun. Penurunan tersebut, terangnya, akibat belum adanya pagu definitif atas dana perimbangan dari pusat. Serta, dana transfer dari pusat yang cenderung turun karena adanya pergeseran skala prioritas.

“Meski demikian, kami tetap optimis 2019 nanti kinerja perekonomian Banyuwangi tetap meningkat dari sebelumnya,” tegasnya.

Anas pun memaparkan perkembangan Banyuwangi selama enam tahun terakhir. Menurutnya, pemerataan ekonomi menunjukkan tren yang lebih baik. Terlihat dari Indeks Gini yang terus menurun, dari 0,34 pada tahun 2015 menjadi 0,33 pada tahun 2016. Angka ini diperkirakan menurun pada posisi 0,31 pada tahun 2019.  “Artinya ketimpangan kita turun meskipun kemiskinan masih tetap ada. Kita akan keroyok bersama-sama untuk menurunkan kemiskinan yang tersisa,” ujarnya.

Target pendapatan Daerah tersebut terdiri dari, Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksikan akan mencapai Rp. 566,93 milyar. Dana perimbangan, dana transfer dari pusatdiproyeksikan sebesar Rp. 1,46 trilyun atau turun 23,87 persen dari tahun 2018 sebesar Rp. 1,91 trilyun. Serta lain-lain pendapatan yang sah tahun 2019diproyeksikan sebesar Rp. 101,42 milyar terjadi perubahan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 534,94 milyar.

Selanjutnya, belanja daerah yang diproyeksikan sebesar Rp. 2,14 trilyun. “Belanja daerah diarahkan sebagai upaya antisipatif terhadap dinamika situasi yang difokuskan untuk mempertahankan ekonomi daerah, peningkatan efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan program prioritas pembangunan daerah ditengah keterbatasan fiskal daerah,” kata Anas.

Sementara itu, total penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp. 20 milyar yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) sebesar Rp. 20 milyar.

“Proyeksi SILPA ini merupakan perkiraan yang terukur dari asumsi bahwa terdapat efisiensi penggunaan penyerapan anggran SKPD dan adanya pelampauan target pendapatan daerah,” pungkas Anas. (*)

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :