BUPATI RATNA SANGAT PERHATIAN ADAT BUDAYA DAN WISATA

Senin, 12 April 2010


Banyuwangi-(9/4) walau pun budaya dan wisata di Banyuwangi belum optimal di berdayakan, namun secara individu banyak budayawan dan seniman yang telah mengukir nama di tingkat nasional maupun internasional. Semisal kesenian tari yang ada di Banyuwangi pernah melakukan muhibah ke manca negara seperti Jepang, Korea. Dan kesenian Banyuwangi selalu mendapat apresiasi dalam setiap pagelarannya. Seperti di sampaikan Bupati Ratna dalam acara Gesah Kopi Anget di salah satu radio swasta di Banyuwangi Jumat (9/4),dalam upaya melestarikan seni budaya, pemerintah selalu berusaha meningkatkan anggaran untuk mendukung pengembangan seni budaya Banyuwangi.

 Disamping itu Bupati juga telah menginstruksikan kepada dispendikpora agar anak sekolah diarahkan untuk melakukan eksplorasi seni budaya dan adat istiadat yang ada di Banyuwangi dengan demikian diharapkan mereka memahami secara mendalam. Dan peran para budayawan sangat diperlukan untuk menggali dan menulis budaya dan adat istiadat tersebut, sehingga pemahaman generasi mendatang tentang Banyuwangi bukan hanya didapat dari bahasa tutur, namun juga dapat mendalami dari berbagai buku peninggalan para budayawannya.pada kesempatan itu Bupati juga mengajak agar masyarakat juga membantu pemerintah untuk menjaga situs-situs budaya maupun wisata alam yang ada di Banyuwangi

Dijelaskan oleh salah satu Budayawan H.Andang C.Y dalam budaya Banyuwangi Gesah merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat dengan tujuan untuk membahas berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, yang bisa dilakukan secara santun. Tradisi Gesah hampir terlupakan dalam masyarakat sekarang ini, padahal Gesah merupakan sarana yang tumbuh dari masyarakat yang bercirikan kehidupan di Banyuwangi.

Dalam hal pengembangan budaya dan adat istiadat , telah dilakukan oleh seluruh siswa dari SD,SMP, SMU. Dan Dewan Kesenian Blambangan telah menerbitkan berbagai buku tentang adat yang ada di banyuwangi, walau masih ada beberapa adat budaya yang belum dibukukan.namun DKB akan selalu berupaya untuk menulisnya.acra Gesah Kopi Anget , dihadiri para budayawan senior juga kepala Dinas terkait. (Humas)

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :