Dahlan Iskan: Smart Kampung Banyuwangi Sebagai Rintisan Artificial Intelligence

Sabtu, 7 April 2018


ANYUWANGI-  Program Smart Kampung yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dari Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Mantan Menteri BUMN ini, menilai program terintegrasi yang memadukan teknologi informasi untuk melayani publik dari desa ini sebagai rintisan artificial intelligence (kecerdasan buatan) di masa depan.

Hal itu diungkapkan Dahlan Iskan saat menjadi motivator bagi pejabat struktural Pemkab Banyuwangi, pada Jum’at malam (6/4) di Pendopo Kabupaten. Dahlan Iskan yang diundang khusus Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk memberikan suntikan motivasi bagi pejabat di lingkungan pemerintah ini, menyatakan sangat respek dengan sejumlah program yang telah digagas Banyuwangi, salah satunya smart kampung yang benar-benar pro rakyat.

Bagi Dahlan dengan memulai pelayanan publik cepat dari bawah, itu sudah menunjukkan keseriusan Banyuwangi untuk membuat perubahan sangat besar ditubuh birokrasi.  Apalagi dengan IT yang terintegrasi dari desa dengan pemerintah pusat demi untuk kegiatan pelayanan publik, peningkatan ekonomi, pelayanan kesehatan hingga upaya pengentasan kemiskinan.

Pelayanan cepat ini seperti ini,kata Dahlan, adalah salah satu dari artificial intelligance. Dimana pelayanan tidak harus bertele-tele dan lama. Cukup singkat dan terintragasi, sama persisi yang dilakukan Banyuwangi. Dahlan pun mencotohkan di negara-negara maju seperti Tiongkok, saat ini sudah menerapkan pekerjaan dengan artificial intelligance.

 “Bagi kami program smart kampung sangat hebat. Ini akan menjadi rintisan awal artificial intelligance dan ini akan menjadi Hero-nya di Indonesia,’ ungkap Dahlan.

Ditambahkan Dahlan, untuk ini pun, Banyuwangi pun juga harus siap dan berubah birokrasinya. “Mulai hari ini harus berpikir maju, berubah dan bekerja keras yang lebih menyambut penerimaan artificial intelligance ini,” kata Dahlan.

Sementara Bupati Abdullah Azwar Anas yang juga mengikuti acara motivasi birokrasi ini, mengatakan, menyampaikan terima kasih atas apresiasi Dahlan Iskan. “Terima kasih atas apresisasinya Pak Dahlan. Apa yang disampaikan beliau menjadi spirit bagi kita semua untuk bekerja lebih keras lagi dalam melayani publik. Mudah-mudahan Banyuwangi mampu menyambut artificial intelligance,” kata Anas.

Anas juga mennyampaikan bahwa smart kampung ini sebuah program yang mendorong pengembangan desa melalui pendekatan teknologi informasi, perbaikan pelayanan publik, dan ekonomi. Banyuwangi mempunyai e-village budgeting yang telah diadopsi sejumlah daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan tata kelola keuangan desa, di mana di dalamnya ada e-monitoring system untuk memantau perkembangan pembangunan desa dari nol sampai seratus persen penyelesaian proyek.

“Desa adalah garda depan pelayanan. Karena Banyuwangi adalah daerah terluas di Pulau Jawa, waktu tempuh dari desa ke pusat kota bisa sampai dua bahkan tiga jam. Maka secara bertahap kami berupaya membangun pelayanan berbasis teknologi di tingkat desa. Beberapa dokumen kini cukup diselesaikan di desa, padahal dulu harus diurus di pusat kota dan lama,” ujarnya.  

Selain smart kampung, dalam kesempatan tersebut Dahlan juga mengapresiasi program lain Banyuwangi, yakni menurunkan kemiskinan warganya. Sebelum menyampaikan hal ini, ternyata Dahlan telah turun ke lapangan untuk menge- chek sendiri kondisi masyarakat Banyuwangi, dan bertestimoni tentang apa yang diadapat warga dari pemerintah. “Saya sudah turun dan tahu sendiri warga di Banyuwangi. Tidak hanya smart kampung yang hebat,  Saya juga ingin belajar mengatasi kemiskinan,” pungkas Dahlan. (*)  

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :