Dorong Promosi UMKM, Banyuwangi Gelar Pelatihan Internet Marketing bagi 1.500 Anak Muda

Kamis, 29 September 2016


BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggelar pelatihan internet marketing yang diikuti 1.500 peserta, Kamis (29/9). Sebagian peserta adalah mereka para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagian lagi merupakan anak muda yang berkeinginan menekuni dunia bisnis.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ini merupakan kali ketiga diadakan pelatihan internet marketing bagi anak-anak muda. ”Bagi yang sudah punya bisnis, pelatihan ini didesain agar bisnis mereka makin tumbuh dengan pemasaran berbasis internet. Selain itu, lewat pelatihan ini kami mendorong semakin banyak anak muda untuk berani terjun merintis bisnis dengan teknologi informasi sebagai jembatan pemasarannya,” ujar Anas yang saat itu memberikan sambutan via facetime.

Berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 88,1 juta. Riset Brand and Marketing Research (BMI) menyatakan, diprediksi 24 persen pengguna internet di Indonesia adalah penyuka belanja online. Nilai belanja online pada tahun lalu diproyeksikan sudah mencapai angka Rp50 triliun.

”Pasar yang sangat besar ini yang perlu teman-teman sasar. Digitalisasi harus disambut. Bahkan, anggaran promosi UMKM melalui pameran di luar kota yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi terus kami kurangi. Lebih baik anggarannya dialihkan untuk melatih internet marketing bagi UMKM-UMKM. Oleh karena itu, kami juga mengembangkan situs belanja daerah banyuwangi-mall.com yang berisi beragam produk Banyuwangi,” ujar Anas.

Harapan Anas sejalan dengan salah seorang pemuda. Mahadir (25), yang bekerja sebagai penjual jasa konveksi, sengaja datang untuk menambah ilmu marketing sebagai bekal membuka usaha. Mahadir semula bekerja sebagai penjahit bahan untuk produk fesyen yang akan dikirim ke Bali. Tapi dia kemudian berinisiatif membikin usaha sendiri.

"Akhirnya sekarang saya usaha sendiri konveksi. Untuk memperluas pasar kaos buatan saya, makanya saya ikut pelatihan ini supaya bisa memasarkan lewat internet,” kata pemuda asal Kabat, Banyuwangi ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Novia Nurul Azizah. Perempuan yang baru lulus Universitas Brawijaya Malang ini terinspirasi mengikuti mengikuti pelatihan ini agar bisa menciptakan peluang usaha baru. Novia terinspirasi untuk memasarkan kerajinan buatan keluarganya.

”Ketika melihat dari media sosial ada pelatihan, saya langsung mendaftar secara online. Usaha suvenir pakde saya ini sangat unik, saya yakin kalau dijual online bisa laku,” ungkap gadis yang tinggal di Kecamatan Rogojampi ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Wawan Yadmadi menambahkan, pemasaran berbasis internet ini akan semakin membuka peluang kerja di Banyuwangi, selain juga penyebaran produk dan jasa bisa semakin mudah. Pelatihan tersebut, peserta dikenalkan teknik dan strategi promosi membidik pasar secara tepat, menaikkan traffic pengunjung website/blog, dan branding produk.

"Para peserta dikenalkan beragam aplikasi yang bisa dipakai, hingga strategi pemasaran online, termasuk mengintegrasikannya dengan media sosial," jelasnya.

Wawan yakin pelatihan ini akan memperbanyak para pebisnis berbasis internet di Banyuwangi. "Rata-rata pesertanya sudah biasa menggunakan internet, tinggal mereka diajari strateginya saja. Kami juga membuka konseling pasca pelatihan bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan agar tidak sia-sia,” pungkas Wawan. (humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :