Giliran Pemkot Batam Belajar SAKIP ke Banyuwangi

Jumat, 9 Maret 2018


BANYUWANGI – Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Banyuwangi masih menjadi satu hal yang sangat menarik bagi kabupaten/kota lain untuk dipelajari. Itu terjadi setelah SAKIP Banyuwangi dinyatakan meraih  predikat A oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Kali ini giliran Pemerintah Kota Batam, yang khusus ingin belajar soal SAKIP. Seperti dijelaskan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan  Pemkot Batam, Gintoyono Batong saat ditemui Kepala Bappeda Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo, Kamis (8/3) di Kantor Pemkab Banyuwangi.

“Banyak yang harus kami pelajari dari Banyuwangi. Karena secara nasional kami tahu Banyuwangi adalah kota yang berkinerja baik. Meski Batam terlihat sebagai kota yang maju, kami merasa inovasi Banyuwangi perlu membuat kami banyak belajar ,” tutur Gintoyono.

Banyuwangi, kata Gintoyono,  dengan pola e-system-nya, mampu membangun kebersamaan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Karena itu nggak salah kami belajar kemari bagaimana cara membuat sistem sehingga terintegrasi menjadi satu kesatuan dan punya kebersamaan yang tinggi untuk membangun kota,” ujarnya.

Selain SAKIP, dengan blak-blakan Gintoyono juga menyatakan kekagumannya akan kebersihan dan keasrian Banyuwangi. “Kota ini juga  indah dan bersih. Sampai kami tanya pada driver taxi yang mengantar kami kemari, kok  bisa sebersih ini, jam berapa aja ya dibersihkannya. Padahal Banyuwangi ini luas sekali lho,” seloroh Gintoyono yang mengaku juga sangat ingin belajar kiat Banyuwangi menyiapkan kawasan terbuka hijaunya demi keindahan kota.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bappeda Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo mengatakan, Pemkab Banyuwangi sepakat membangun komitmen bersama .

“Kami membangun komitmen bersama dengan para kepala SKPD. Selain membangun penguatan peran masing-masing mulai dari perencanaan, evaluasi dan pelaporan, kami juga rutin melakukan evaluasi kinerja SKPD. Juga secara intensif berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan KemenPAN-RB,” beber Yayan, sapaan akrabnya.

Sementara, untuk meminimalkan tumpang tindih kegiatan antara SKPD, tambahnya, program SKPD disederhanakan sesuai kebutuhan masing-masing SKPD.  Sistem aplikasi SAKIP juga dibangun mulai dari perencanaan, pengukuran kinerja secara online hingga sistem monitoring kinerja pegawai. (*)

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :