Hari ke 10 Pasca Bencana, Semua Rumah Warga Sudah Dibersihkan dari Lumpur

Selasa, 3 Juli 2018


BANYUWANGI - Di hari ke 10 pasca banjir bandang yang melanda  Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, semua rumah warga yang kemasukan lumpur, sudah dibersihkan dari lumpur. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharram, Senin (2/7) kemarin.

"Sampai hari ke-10  semua rumah warga sudah dibersihkan dari lumpur. Tapi kita masih perlu melakukan penyemprotan dari kerak-kerak lumpur yang menempel di dinding -dinding dan lantai rumah," kata Eka saat ditemui di Balai Desa Alas Malang yang dijadikan sebagai Posko Tanggap Bencana. 

Penyemprotan, ujar Eka, masih menunggu pembersihan di lingkungan sekitar selesai. "Intinya, secara manual untuk pengerukan di dalam rumah sudah selesai 100 persen, sedangkan di lingkungan sekitar 80 persen. Sengaja kita selesaikan dulu dalam 1-2 hari ini. Setelah itu, Selasa (hari ini (3/7)) akan kita konsentrasikan untuk penyemprotan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran," terang Eka. 

Saat ini, lanjut Eka, sudah banyak warga yang kembali ke rumahnya, kecuali bagi 33 KK yang rumahnya rusak berat.  "Dari 428 rumah di 4 dusun di Desa Alas Malang yang terdampak, terdapat 33 KK yang tempat tinggalnya rusak berat. Mereka masih mengungsi di rumah sanak saudaranya. Sedangkan sisanya sudah kembali ke rumah dan bisa memasak kembali. Target kita pada 6 Juli besok, seluruh pekerjaan tanggap bencana ini sudah selesai," kata Eka. 

Sementara itu, untuk pendistribusian logistik, menurut Eka hingga saat ini masih terus berjalan. "Bantuan dari masyarakat masih terus mengalir. Tidak hanya sembako, tapi juga pakaian, popok bayi, susu formula, selimut, tikar, alat mandi, perlengkapan kebersihan dan peralatan dapur.  "Mulanya di awal bencana, kami kesulitan untuk mendistribusikan bantuan ini. Bantuan belum terdistribusikan maksimal karena kondisi di lapangan belum layak untuk pendistribusian. Misalnya di rumah yang masih dipenuhi lumpur. Namun seiring dengan semakin terbukanya akses menuju ke lokasi, masyarakat mulai mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya," kata Eka. 

Pengiriman bantuan, imbuh Eka, dilakukan para relawan dengan langsung mengantar ke lokasi. "Biasanya kami antar sore hari saat mereka beristirahat dari bersih-bersih rumah dan lingkungan sekitarnya. Sekarang volume pendistribusiannya kami tingkatkan, termasuk jadwalnya juga," tandas Eka. 

Pembersihan di lokasi terdampak juga masih terus berjalan. Hanya saja alat berat yang digunakan sudah tidak sebanyak di awal bencana. "Alat-alat berat sudah mulai berkurang. Excavator yang stand by ada 2.  Ada juga 4 baby loader yang khusus mengeruk lumpur di pemukiman. Baby loader ini manuvernya lebih  lincah dalam membersihkan rumah-rumah warga di gang-gang kecil," pungkas Eka. (*)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :