Ingin Tingkatkan Harmonisasi Kerja dan Mutu Pelayanan Publik, Bupati Adakan Rakorsus

Selasa, 20 Desember 2011


SRONO  - Demi tercapainya upaya peningkatan hubungan kerja yang harmonis antara pemerintah daerah dan pemerintah desa,  peningkatan  mutu dan kualitas  pelayanan publik serta peningkatan disiplin kerja para aparatur, pemkab Banyuwangi menyelenggarakan  Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) dan Audiensi antara Bupati Banyuwangi dengan kades dan sekdes di 24 kecamatan di Banyuwangi. Peserta rakorsus adalah kades dan sekdes dari 74 desa dan 6 kecamatan. Total keseluruhan sebanyak 148 orang.

Rakorsus ini dibagi sesuai wilayah yang ada di Banyuwangi. Jika pada hari Senin kemarin (19/12) rakorsus dilangsungkan di Kecamatan Giri dan diikuti oleh kecamatan Giri, Glagah, Licin, Kalipuro dan Wongsorejo. Maka hari ini, Selasa (20/12)  adalah giliran kades dan sekdes se wilayah kecamatan Srono , termasuk di dalamnya kecamatan Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh dan Muncar. Beberapa nara sumber juga dilibatkan untuk mengisi rapat ini, diantaranya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat –Pemerintahan Desa(BPM-PD), Wakil Kepala Dinas Kependudukan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Kepala Inspektorat.

Bupati Abdullah Azwar  Anas ketika membuka acara  sedikit mengingatkan para kades dan sekdes melalui gurauannya. “Salah satu manifestasi bentuk syukur adalah dilihat dari raut wajah kita. Mari kita bersyukur melalui senyuman yang kita munculkan di bibir kita. Jangan tampak merengut seolah-olah kita banyak hutang dan sedang mengalami banyak masalah,” kelakar Bupati yang langsung ditimpali dengan tawa lebar para peserta rakorsus.

“Lewat rakorsus ini, saya meminta kepada semua aparatur desa, khususnya kades dan sekdes  untuk mulai meningkatkan pelayanan publik dan membuat kegiatan-kegiatan inovasi pelayanan publik, “pinta bupati sambil mencontohkan kades yang pada saat malam Harjaba meraih penghargaan lantaran program inovatifnya yang cemerlang. Yaitu Kades Tegalsari yang mendapatkan penghargaan atas pelayanan satu pintu yang digagasnya, dan Kades Tamansari atas pelayanan Jamsostek bagi para stafnya. Dan saking pentingnya inovasi itu sendiri, bupati menghimbau  agar setiap kades dan sekdes membuat kegiatan inovatif, 1 bulan minimal 1 inovasi.

Dalam kesempatan ini juga dibuka dialog antara peserta rakorsus dengan bupati. Beragam pertanyaan diajukan kepada bupati, mulai dari Surat Pernyataan Miskin (SPM), pengurusan masalah penduduk pindah datang, cara meningkatkan PAD hingga permasalahan terkait aset desa. Disela menjawab pertanyaan para peserta, bupati juga menyampaikan bahwa kades adalah wakil bupati di tingkat desa bersama camat. Karena itu dalam waktu dekat bupati akan mendelegasikan beberapa urusan langsung pada camat, dan camat pun akan mendelegasikan tugas tertentu kepada para kades.

Di akhir pertemuan bupati meminta kepada semua hadirin untuk menyisakan waktu di ruangan masing-masing untuk membaca buku guna memperluas wawasan. “Kita harus banyak belajar agar pinter, tapi tidak  keminter. Intinya jangan berhenti untuk belajar,” ajak bupati. Usai rapat, bupati menyempatkan diri untuk tinjau lapang ke beberapa tempat, antara lain Peternakan Belut yang dikelola oleh Sekretariat Gabungan Kelompok Petani Kecil “Wonolestari” di Desa Wonosobo, yang mendapatkan bantuan dari BPM-PD. Dilanjutkan dengan tinjauan ke proyek jembatan Sidodadi di Desa Parijatah Wetan kecamatan Srono yang dikelola oleh PNPM Mandiri Perdesaan, dan diakhiri dengan kunjungan ke Desa Canga’an untuk melihat proyek jalan dari Desa Canga’an hingga Desa Yosomulyo yang dihotmix.

Agenda yang sama juga dilangsungkan di kecamatan Genteng dan diikuti pula oleh kecamatan Kalibaru, Glenmore, Sempu, Gambiran, Tegalsari dan Cluring pada Selasa siang. Selanjutnya rakorsus terakhir akan diselenggarakan Selasa depan (27/12) untuk kecamatan Pesanggaran,Purwoharjo, Tegaldlimo, Siliragung dan Bangorejo. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :