International Tour de Banyuwangi Ijen Kembali Digelar, Pebalap dari 24 Negara Bertarung Jadi yang Terbaik

Rabu, 27 April 2016


BANYUWANGI – International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) kembali digelar. Tahun ini, ITdBI 2016 dihelat selama empat hari pada 11– 14 Mei 2016 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang pariwisata kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.

ITdBI yang memasuki tahun kelima penyelenggaaan ini akan menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer. Meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen - gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena "Blue Fire"-nya.

"Melewati berbagai kawasan dan rute yang bervariasi, para pebalap juga akan ditunjukkan keramahan warga dan keindahan alam yang ada di kabupaten paling timur di Pulau Jawa ini. Ini sesuai dengan konsep sport tourism ITdBI, dimana ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Event balap sepeda 2.2 yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini akan diikuti para pebalap dari 24 negara, yaitu Spanyol, Italia, San Marino, Uni Emirat Arab, Kenya, Jepang, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea, Cina, Laos, dan Indonesia.

Mereka tergabung ke dalam 16 tim yang terdiri atas 13 tim luar negeri (termasuk continental team) dan 3 tim dalam negeri. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Skydive Dubai Al Ahli (UAE), Kinan Cycling Team (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Singapura), Kenya Down Under (Kenya), Terenggani Cycling Team (Malaysia), Swiss Welness Cycling Team (Australia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina).

Tim nasional negara lain yang turut bertanding adalah San Marino National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road Cycling Club dan KFC Jakarta. 

Dikatakan Chairman ITdBI, Guntur Priambodo ajang balap sepeda tahun ini dipastikan akan lebih kompetitif. Selain juara bertahan ITdBI dua kali berturut-turut Peter Pouly dari tim Singha Infinite Cycling Team (Singapura), nama-nama punggawa balap sepeda seperti Jeremy Cameron (Swiss welness), Benjamin Prades (Team Ukyo), dan juara Asia Jang Sunjae (LX-IIBS Cycling Team Korea) semua menyatakan siap menaklukkan tanjakan Ijen yang mempunyai kemiringan 45'. 

"Dibanding tahun 2014 lalu, tahun ini saya kira komposisi pemainnya lebih menarik, karena ada jagoan climber, ada pula yang sprinter. Tahun ini para climber Iran yang dikenal jagoan rute tanjakan absen. Kemampuan para pembalap tentu akan lebih merata. Mereka akan bersaing ketat dengan para pembalap Eropa dan Asia lainnya yang juga sudah menyiapkan jagoan KOM-nya (King of Mountain-red)," ujar Guntur yang Ketua Umum Pengprov Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) Jawa Timur.

Iran pada tahun ini tidak mengambil di ITdBI karena di negaranya sedang dilaksanakan balap sepeda 2.1.  

Selain itu, lanjut Guntur, para peserta tahun ini dapat dipastikan bertarung habis-habisan. Selain kemampuan pesertanya terdistribusi seimbang, rute terberat tanjakan Ijen merupakan rute terpendek yang hanya 123,5 km.

"Mereka pasti akan bertarung dengan speed tinggi serta full power. Selain juga, rute tanjakan merupakan poin yang paling besar, kita tepatkan di etape terakhir. Kali ini kita akan disuguhkan strategi hajar-hajaran sampai etape terakhir. Seninya ini yang berbeda," kata Guntur.

Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi menjelaskan, rute pada ItdBI kali ini ditempuh dengan melintasi berbagai destinasi wisata, mulai wisata pantai, perkebunan, sentra pertanian, city tour, hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias ”Blue Fire”-nya.

”Tahun ini aroma turismenya semakin kuat, karena mengenalkan dua destinasi wisata baru, yaitu Waduk Sidodadi di Glenmore dan Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro. Kami ingin dua destinasi ini semakin populer dan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan. Khusus di Waduk Sidodadi yang berada di Glenmore, ITdBI juga kami jadikan pengungkit karena di perkebunan Glenmore kini sedang kami siapkan wisata cokelat,” ujar Wawan.

Pada etape pertama para pebalap akan menempuh jarak 171,4 kilometer dengan start dari Waduk Sidodadi Kecamatan Glenmore menuju Taman Blambangan Kota Banyuwangi. Di rute ini pembalap akan disuguhkan pemandangan alam desa yang menawan mulai dari sungai yang membentang panjang, persawahan dan perkebunan buah naga.

Rute ini diantaranya akan dimulai Start dari Waduk Sidodadi,– Genteng –Kebondalem menyisiri timur Gunung Srawet – Pasar Purwoharjo - Kantor Pos Rogojampi – Songgon Mangir – Lincing  – Patung Kuda – Kantor Pemkab – Perliman  - finish di Taman Blambangan.

Etape kedua para pebalap akan menempuh jarak 145,7 kilometer. Rute ini diawali dari RTH Maron Kecamatan Genteng dan finish di Taman Blambangan. Pada etape ini pembalap akan mulai menjajal rute tanjakan di kaki gunung Ijen.

Dimulai dari RTH Maron Genteng – Pasar Genteng – Pasar Purwoharjo –RTH Blambangan Muncar – Srono –– Rogojampi– Banjarsari Glagah – Jambu –– Segobang - Balai Desa Laban Asem – arah ke Kota Banyuwangi – dan finish di Taman Blambangan.

"Memasuki hari kedua, para pebalap mulai menjajal tanjakan ala Banyuwangi. Mereka akan melewati sejumlah tanjakan di kawasan kaki Gunung Ijen. Mulai dari Pakel hingga kawasan dataran tinggi di Licin dan Glagah. Rute ini juga akan mulai terlihat siapa yang bakal jadi raja KOM (tanjakan)," papar Wawan.

Selanjutnya etape ketiga, pembalap akan menempuh jarak 126,9 Km dengan lintasan kriterium, yakni lintasan flat dengan melalui rute jalan di kota Banyuwangi. Mengambil start di lokasi wisata Grand New Watu Dodol, mereka akan melakukan race sejauh 26 KM hingga mencapai taman Blambangan. Dari titik ini, pembalap akan melakukan race loop, yakni melakukan 10 kali putaran, tiap putarannya berjarak 10,1 Km. “Disini, pembalap akan melakukan beberapa sprint untuk menambah point,” kata Wawan.

Etape terakhir, balapan akan ditempuh sejauh 123 KM dengan start di Tempat Pelelangan Ikan Muncar dan finish di Paltuding, Ijen. Rute nya TPI Muncar ke kanan –Sumberberas– Jatirejo – Goa Maria – Tampo – Perempatan Tembokrejo ke utara –Poliwangi – Patung Kuda – Perliman ke kiri – Balai Desa Banjarsari ke kiri - Pasar Licin – Jambu naik ke atas sampai Paltuding Ijen

Etape ini akan jadi etape terberat sekaligus etape penentuan pemenang ITdBI. Mereka akan bertarung habis-habisan di lintasan yang menyuguhkan salah satu tanjakan terekstrem di Asia. Mereka  akan merasakan tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45'. Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.799 mdpl. 

Mereka "Di etape 4 ini para rider dipaksa menaklukkan lereng Ijen yang dianggap sebagai salah satu tanjakan balap sepeda paling ekstrem di Asia. Antar pebalap saya yakin dari awal akan terjadi persaingan ketat. Karena rute yang pendek, mereka pasti dari start bersaing dan beradu hingga masuk ke tanjakan Ijen. Sangat menguras tenaga," pungkas Wawan.

Wawan menambahkan, event ITdBI akan memperebutkan hadiah Rp 1,5 miliar dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (Yellow Jersey), Green Jersey (best sprint classification), White Jersey (best Indonesian rider) dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM).

Penilaian UCI terhadap event ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.

Seiring dengan peningkatan kualitas, sejumlah perubahan pun akan dilakukan pada penyelenggaraan ITdBI tahun ini. Selain lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, dan gaya hidup (life style) berbasis budaya lokal, dan pariwisata.

"Tiga finish dipusatkan di Taman Blambangan sengaja kami lakukan karena di lokasi ini selama empat hari akan kami gelar semacam pesta rakyat di sana. Tiap hari akan kami suguhkan beragam budaya, produk-produk hasil karya masyarakat Banyuwangi, hingga beragam atraksi kreatif anak muda. Selain juga usai menuntaskan empat etape, esoknya pembalap akan kami ajak city tour mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi yang sudah kesohor, " pungkas Wawan. 

Sehari sebelum pelaksanaan ITdBI, pada Selasa (10/5) pukul 15.00 akan digelar Cycling for All. Sepeda santai yang diikuti para penghobi sepeda beserta seluruh pembalap dengan menempuh rute 10 km mengelilingi wilayah perkotaan Banyuwangi. Acara tersebut juga akan dirangkai dengan pembukaan resmi ITdBI. (Humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :