Jadi Pengalaman Berharga, Pemkab Tingkatkan Standar Pelayanan Pada Pelaku Wisata

Rabu, 14 Desember 2022


BANYUWANGI – Kasus keracunan masal yang dialami para jurnalis di salah satu hotel di Banyuwangi, Senin (12/12/2022), mendapat perhatian dari Pemkab Banyuwangi. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah perintahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perikanan, serta Dinas Pertanian dan Pangan, untuk penekanan Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan wisatawan terutama makanan yang layak sehat kepada para pelaku wisata. 

"Kasus ini harus menjadi perhatian bersama. Ini pengalaman berharga untuk kita semua. Para pelaku wisata, semua hotel, homestay, pokdarwis, travel agent, dan lainnya untuk memperhatikan SOP layanan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, saat menggelar zoom meeting dengan para pelaku wisata. 

"Selama ini Banyuwangi telah memiliki standar pelayanan. Dengan kejadian itu, kami akan memperketat SOP dan rutin melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan standar pelayanan pelaku wisata. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali," tambah Bramuda. 

Pemkab juga meminta maaf atas kejadian ini. Menurut Bramuda, ini menjadi evaluasi bersama. "Atas nama pemerintah daerah, kami minta maaf. Ini menjadi bahan evaluasi yang berharga bagi kami," katanya.

Bramuda menjelaskan kejadian ini sekaligus menjadi momentum, untuk para penyedia layanan makanan agar memberi pelayanan terbaik bagi wisatawan. Pihaknya juga akan memperketat standar keamanan makanan yang disajikan oleh berbagai pihak di Banyuwangi.

"Dari kejadian ini kami akan mengarahkan kembali, karena hotel beberapa waktu yang lalu sudah kami rapatkan terkait persiapan Nataru (Natal dan Tahun Baru)," katanya.

Sementara Ketua PHRI Banyuwangi Zaenal Muttaqin mengatakan, pihaknya telah menekankan soal kehigenisan makanan bagi seluruh anggotanya. "Anggota kami semua sudah dilakukan pelatihan-pelatihan terkait sertifikat halal, penjamahan makanan, dan pengemasan makanan," kata dia.

Dia mengaku terkejut saat mendengar kabar adanya puluhan orang keracunan dari makanan yang dikonsumsi. Atas kejadian ini PHRI juga bakal mendorong para anggotanya untuk lebih teliti ke depannya.

"Jadi wajib kepada seluruh anggota kami agar lebih teliti, selektif, dan objektif terkait penyajian makanan-minuman," ujar dia. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :