Karina Ratna Ningrum : Meski Cedera, Tetap Semangat Ukir Prestasi di Cabor Tae Kwon Do
Selasa, 30 Juli 2013
BANYUWANGI – Dengan langkah tertatih karena cedera kaki yang dialaminya, Karina Ratna Ningrum beranjak dari tempat duduknya dan maju ke depan audience. Atlet muda tae kwon do peraih medali perak dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-4 yang diadakan bulan Juni lalu di Madiun ini menyatakan terima kasihnya kepada Pemkab Banyuwangi dan KONI yang telah memberikan kesempatan kepada para atlet dan insan olahraga untuk mengembangkan kemampuan terbaiknya. “Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Ke depan, saya akan tetap bersemangat mengukir prestasi di bidang tae kwon do yang begitu saya cintai, meski harus mengalami dislokasi pada mata kaki saya,”ujar Karina. Ungkapan itu disampaikan Karina dalam acara ramah tamah bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin malam (29/7) di halaman belakang pendopo Shaba Swagata Blambangan.
Dengan penuh rasa bangga, Bupati Anas mengapresiasi prestasi yang telah diraih Karina. “Semoga cedera Karina segera sembuh dan menjadi kenangan hingga dewasa ya,” ujar orang nomor satu di Banyuwangi itu. Kepada seluruh atlet dan insan olahraga yang hadir malam itu, bupati menyatakan rasa terima kasihnya karena telah mendulang kemenangan di berbagai cabang olahraga (cabor) dalam Porprov lalu. “Saya sedang berpikir keras untuk mempersiapkan Porprov-5 yang akan digelar di Banyuwangi tahun 2015 mendatang,”tandas Bupati yang ingin melibatkan banyak pihak demi suksesnya kegiatan tersebut. Saat ini, jelas Bupati, pihaknya tengah mengidentifikasi skala prioritas , mana yang harus dikerjakan. “Ini akan menjadi hajat bagi seluruh rakyat Banyuwangi,”tegas bupati yang memulai debut politiknya di usia 24 tahun tersebut.
Dalam acara yang berkonsep garden party itu, bupati juga berpesan pada para atlet terutama yang menempuh pendidikan di luar daerah agar citra Banyuwangi terus dibangun. Di akhir acara, para atlet yang mampu mengharumkan nama Banyuwangi di ajang Porprov mendapatkan reward atas prestasi yang diraihnya. Mereka antara lain, Slamet Rizki dari cabor atletik, Hariyadi (balap sepeda), Mohammad Mondir (panahan), dan Novi Sugeng (wushu). Seorang pelatih dan wasit juga mendapatkan penghargaan yang sama, yakni Agus dan Suhadak. Hadiah yang diberikan berupa fresh money. Bagi peraih medali emas di kelompok perorangan mendapatkan Rp. 3 juta, medali perak Rp. 2 juta dan medali perunggu Rp. 1 juta. Sementara di kelompok beregu, untuk peraih medali emas mendapatkan Rp. 5 juta, medali perak Rp. 3 juta, dan medali perunggu Rp. 1,5 juta. Tak ketinggalan, bagi para atlet yang belum beruntung membawa pulang juara, juga tetap mendapat uang pembinaan, masing-masing sebesar Rp.500 ribu. (Humas & Protokol)