Ke Banyuwangi, Amran Tertarik Sistem Monitoring Pemanfaatan Data Geospasial

Jumat, 23 Maret 2018


 

BANYUWANGI- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Kamis (22/3/2018). Agenda kunjungan Amran di Banyuwangi adalah melakukan panen perdana bawang putih di desa Tamansari, Kecamatan Licin Banyuwangi. 

Di kunjungannya itu, Amran  menyempatkan melihat program e-village monitoring, sebuah program pengawasan pembangunan di desa se-Banyuwangi yang bisa diakses secara online di Lounge Pelayanan Publik.

Menurut Amran program ini bisa diduplikasi untuk memantau produksi pertanian. Amran mengaku tertarik dengan sistem pengawasan dengan memanfaatkan data geospasial ini.  

"Program ini bisa diterapkan untuk memantau hasil-hasil pertanian di Indonesia. Juga bisa dipakai untuk memantau ketersediaan beras, serta harga komoditas di daerah secara online," kata Amran.

Program E-monitoring System (EMS) yang dikembangkan Banyuwangi memuat pemetaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan desa mulai sebelum, proses pengerjaan, hingga hasil akhirnya. 

Program ini memanfaatkan informasi geospasial. Desa cukup melaporkan progress pembangunannya dengan mengunggah foto. Menggunakan program ini, membuat monitoring yang dilakukan oleh Pemkab pada desa lebih efisien dan hemat biaya.

Amran mengatakan pemantauan terintegrasi lewat sistem ini, juga akan memudahkan pihaknya untuk mengetahui pemanfaatan bantuan yang telah diberikan Kementerian Pertanian ke sejumlah daerah.

"Daerah-daerah yang telah kita bantu, bisa kita monitoring langsung pemanfaatannya. Kita juga jadi tahu mana daerah yang butuh traktor misalnya. Program ini bisa dicontoh," ujar Amran.

Bupati Anas menjelaskan, penggunaan data geospasial ini telah dimanfaatkan untuk berbagai program pembangunan di Banyuwangi. Banyuwangi telah membuat peta digital tentang kondisi geografis daerah. Berdasar peta tersebut, berbagai program pembangunan mulai dari penanganan kemiskinan, pendidikan, layanan kesehatan, rencana tata ruang, dan monitoring pembangunan dipetakan secara digital dengan memanfaatkan teknologi ini.

Anas mencontohkan pemkab baru saja merilis program Jalin Kasih, sebuah aplikasi yang berisi sistem terintegrasi pengentasan kemiskinan berbasis geospasial.

"Aplikasi semacam ini, akan mempermudah kita memetakan masalah, untuk segera dicari solusinya," ujar Anas. (*)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :