Kecamatan Giri & Banyuwangi Jadi Tujuan Kunker Bupati
Sabtu, 14 Desember 2013
BANYUWANGI - Setelah sehari sebelumnya melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk meninjau beberapa infrastruktur yang baru dibangun di Kecamatan Gambiran dan Cluring, kembali Bupati Abdullah Azwar Anas berkeliling melakukan hal yang sama, Jumat kemarin (13/12). Kali ini Kecamatan Giri dan Banyuwangi yang ketiban sampur.
Ada beberapa tempat yang dikunjungi bupati. Diantaranya berkunjung ke SMP 1 Giri dan SMP 4 Banyuwangi. Kunjungan ke kedua sekolah itu dimaksudkan untuk meninjau ruang-ruang kelas, baik dari segi kebersihannya maupun bagaimana sekolah me-manage pembangunan sekolahnya dengan baik. Kemudian bupati juga melihat dari dekat berjalannya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) 'Arum Wangi' yang berada di Desa Jambesari, Kecamatan Giri.
Kinerja dan pengelolaan Bumdes 'Arum Wangi' ini cukup membuat bupati terkesan, sebab dalam 1 tahun, Bumdes ini pendapatannya telah mencapai Rp. 80 juta.Itu didapat dari berbagai kegiatan yang melibatkan warga sekitar, misalnya pengelolaan dana parkir apabila disana ada acara besar, dan juga dari simpan pinjam. Dari keuntungan sebanyak itu, Bumdes ini bahkan telah menyisihkan dana yang dimiliki untuk kesejahteraan desanya.
Kelurahan Singotrunan menjadi sasaran kunjungan berikutnya. Bupati Anas menyempatkan diri untuk melihat saluran drainase yang baru saja selesai pembangunannya awal Desember lalu. Sebelumnya banyak pengaduan warga yang masuk ke SMS Center pemkab terkait drainase di kelurahan ini yang dirasa tidak bekerja dengan baik. Air sering meluber dan menyebabkan tanah yang berbatasan langsung dengan jalan aspal sering longsor. "Dengan selesainya pembangunan drainase ini, sekarang warga yang mulai menghadapi musim hujan tak perlu lagi merasa khawatir jalan aspalnya yang sudah mulus akan tergerus air," seloroh bupati.
Kelurahan Kampung Mandar menjadi pamungkas kunjungan bupati. Bupati Anas mendapatkan sambutan hangat dari warga yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas rampungnya revitalisasi puskesmas pembantu (pustu) Singotrunan di Kampung Mandar. Juga telah di-hotmix-nya sepanjang jalan di kampung yang bersebelahan dengan Pantai Boom ini. "Dulu saya banyak menerima keluhan warga soal pustu-nya yang sempit, jelek, tidak layak. Sementara di kiri kanan pustu bangunannya begitu padat, dan ibu-ibu lanjut usia (lansia) serta anak-anak balita butuh layanan. Sekarang saya lihat bangunannya sudah baik dan dimanfaatkan dengan baik pula oleh warga, meski bagian belakangnya belum selesai,"beber bupati. Untuk menyelesaikan perbaikan pustu tersebut, bupati yang didampingi oleh Kepala Dinas PU Pengairan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat-Pemerintahan Desa, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Giri dan Camat Banyuwangi itu menyatakan akan memberi dana tambahan pada tahun 2014 sebesar Rp. 150 juta.
Tak mau melewatkan kesempatan untuk berdialog dengan orang nomor satu di Banyuwangi itu, beberapa perwakilan warga menyampaikan uneg-unegnya. Ada yang meminta supaya PAUD di Kampung Mandar itu diberikan tempat khusus, sebab selama ini lahan yang ditempati belajar halamannya sering tergenang air laut, sehingga terpaksa dialihkan, menumpang di pustu. Dari perwakilan kaum muda juga meminta pada bupati agar mereka lebih diberdayakan. Selama ini mereka yang tergabung dalam karang taruna merasa kurang dilibatkan. Sementara dari perwakilan nelayan berharap, jika ke depan Pantai Boom dikelola dengan lebih baik sebagai tempat wisata, supaya nantinya warga Kampung Mandar yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, tetap mendapatkan perhatian.
Menanggapi usulan warga terkait PAUD, melihat pentingnya PAUD bagi tumbuh kembang anak, bupati langsung meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk mengecek kemungkinan supaya kantor kelurahan Kampung Mandar bisa dioptimalisasi untuk PAUD. Menyikapi permintaan dari perwakilan pemuda, bupati menyambut baik hal itu. Bahkan bupati meminta pada lurah Kampung Mandar agar mengikutsertakan anak-anak mudanya dalam pelatihan wirausaha yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga tiap 3 bulan sekali. Apalagi ada program bantuan pendanaan untuk pemuda yang wirausahanya sudah berjalan.
Soal permintaan perwakilan nelayan, bupati mengatakan, saat ini pihaknya sedang bekerja keras menata Pantai Boom yang selama ini mangkrak. MoU dengan PT Pelindo -pihak yang berwenang atas Boom- juga telah dilakukan, dan perbaikan jalan akan segera dikerjakan. "Boom ibarat tambang emasnya warga sekitar. Syaratnya harus aman dan bersih. Tahun 2014 Boom harus tuntas jadi pantai Boom yang baru dan bersih. Saya berharap, begitu pula dengan Kampung Mandar. Kampung Mandar yang sekarang bukan seperti yang dulu yang dikenal kotor, tapi menjelma menjadi kampung yang bersih dan ramah menerima tamu. Tentu saja sebagai kampung terdekat, Kampung Mandar juga akan terdampak positif atas pembangunan Pantai Boom ke depan,"ujar bupati. Bupati juga mengatakan, untuk mempermudah layanan kesehatan, pada tahun 2014 akan dibangun pos kesehatan desa (poskesdes) di banyak tempat yang jauh dari puskesmas, begitu pula dengan bumdesnya. "Kalau bumdes di tiap desa bisa berjalan, maka untuk menyelenggarakan kegiatan desanya, masyarakat tidak perlu ditarik iuran lagi," pungkas bupati. (Humas & Protokol)