Konsulat Australia di Surabaya Jajaki Kerjasama Jalur Evakuasi dengan Banyuwangi

Sabtu, 26 Januari 2019


Banyuwangi - Wakil Konsulat Jenderal (Konjen) Australia untuk Indonesia di Surabaya, Paul Zeccola berkunjung ke Banyuwangi, Kamis (24/1). Dalam kunjungannya tersebut, Paul meminta kerjasama Banyuwangi untuk dijadikan lokasi evakuasi bagi Australia yang berada di Bali bila terjadi bencana di Pulau Dewata tersebut.  

Dikatakan Paul, Bali adalah satu destinasi favorit bagi warga Australia yang ingin menghabiskan liburannya. Setidaknya, kata dia, dalam satu tahun ada 1 juta turis asal Australia yang mengunjungi Bali. 

"Banyak warga Australia yang berlibur kemari. Untuk memastikan perlindungan mereka bila sewaktu-waktu ada bencana seperti erupsi Gunung Agung, maka kami ingin Banyuwangi sebagai lokasi terdekat menjadi tempat evakuasi warga Australia," kata Paul. 

Diungkapkan Paul, pemerintah Australia selalu mendorong warganya untuk mengikuti travel advice. Sehingga jika mereka melakukan perjalanan ke suatu negara diminta selalu waspada, dan tahu harus menghubungi pihak mana saja. 

"Untuk itu kami ke Banyuwangi mendiskusikan hal tersebut. Kami ingin melihat fasilitas apa saja yang dimiliki Banyuwangi," ungkapnya.

Selama di Banyuwangi, Paul meninjau sejumlah lokasi dan fasilitas dan bertemu sejumlah stakeholder untuk memastikan jalur-jalur evakuasi dan alurnya sesuai dengan standar pemerintah Australia. Paul meninjau antara lain Bandara Banyuwangi, rumah sakit terdekat, Polres Banyuwangi, ASDP Ketapang, Basarnas, Stasiun Banyuwangi Baru, dan tempat penginapan. 

"Titik-titik yang kami kunjungi ini sangat berkaitan apabila terjadi bencana. Termasuk hotel yang kami kunjungi, adalah lokasi yang terdekat dengan pelabuhan penyeberangan Ketapang," ujar Paul. 

Hasilnya, Paul menilai secara keseluruhan Banyuwangi memiliki kesiapan yang baik dalam penanganan bencana. "Saya lihat well-prepared semuanya. Antara satu pihak dengan pihak lain saling terkoneksi. Saya sangat terkesan," ujar Paul. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Fajar Suasana menjelaskan bahwa Banyuwangi memiliki 11 desa tangguh bencana yang berfungsi mengelola kesiapsiagaan mereka menghadapi bencana. 

"Ini menunjukkan bahwa Banyuwangi telah memiliki sarana serta prasarana pendukung untuk kesiapan menghadapi bencana," kata Fajar. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :