Kunjungi Banyuwangi, Tim Kemenkeu Apresiasi Berbagai Program Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Selasa, 15 Juni 2021


Banyuwangi – Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemeqnkeu) RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Mereka mengapresiasi sejumlah program pemkab dalam penanganan covid 19 dan pemulihan ekonomi daerah.

Kunjungan kerja tersebut dipimpin Inspektur V Inspektorat Jenderal Kemenkeu RI, Raden Patrick Wahyudwisaksono. Mereka diterima Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, kemarin Senin (14/6/2021).

Patrick menjelaskan timnya ingin melihat bagaimana program-program penanganan covid 19 maupun pemulihan ekonomi yang telah dilakukan di daerah. Menurut dia, dua aktivitas ini harus dijalankan seiring agar berdampak bagi masyarakat. 

"Pemerintah telah banyak menganggarkan kepada daerah untuk penanganan covid 19 maupun program pemulihan ekonomi. Nah kami datang ke Banyuwangi ingin memastikan program tersebut telah berjalan dengan baik di sini," kata Patrick.

Ditambahkan dia, timnya juga akan mengawal penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) telah berjalan secara efektif, efisien dan akuntabel serta bermanfaat bagi masyarakat. Pohaknya akan bekerja sama dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) daerah.

“Kami berkolaborasi dengan inspektorat Kabupaten Banyuwangi untuk mengawal pelaksanaan program, baik yang dikucurkan dari APBN maupun APBD, khususnya untuk kegiatan yang mendukung PC-PEN. Kami juga kolaborasi dengan Bappeda untuk melihat perencanaan ke depan seperti apa, sehingga lebih terintegrasi,” kata Patrick.

Patrick menyebut, kegiatan PEN akan dilakukan melalui tiga hal. Pertama, melalui intervensi kesehatan. Tim ingin melihat progress vaksinasi covid-19 di Banyuwangi. Juga langkah daerah untuk mengantisipasi terjadinya second wave di daerah ini.  

Kedua, lanjut Patrick, lewat skema perlindungan dan pemulihan ekonomi bagi golongan rentan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Ketiga, reformasi struktural. Salah satunya, daerah termasuk Banyuwangi harus bisa memberikan kemudahan usaha sehingga bisa menarik investor. Dengan hadirnya investor ke daerah otomatis lapangan kerja akan semakin terbuka lebar,” ujar Patrick. 

Dia lalu mengapresiasi berbagai program penanganan covid dan pemulihan ekonomi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi.

“Program yg dijalankan bupati sudah selaras. Tidak semua kabupaten/kota punya program yang seperti beliau. Jadi apa yang dideliver pak presiden dan kemenkeu, kemudian diintegrasikan dengan PAD dan sumber-sumber pendapatan lainnya, sudah mempunya keselarasan,” menurut dia.

Sementara itu, Ipuk menjelaskan bahwa program prioritas di masa kepemimpinannya saat ini fokus pada pemulihan ekonomi warga. Ipuk membeber berbagai program pemulihan ekonomi yang digeber Pemkab Banyuwangi.

Di antaranya, program Warung Naik Kelas (Wenak) yang memberikan bantuan alat produktif kepada pemilik warung kecil, membentuk Teman Usaha Rakyat yang bertugas mendampingi peningkatan kelas UMKM, hingga menggeber Jagoan Tani. Sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mendorong anak muda mau terjun ke bisnis di sektor pertanian.

“Tak hanya itu, kami juga memfasilitasi pengurusan PIRT, layanan jemput bola perizinan usaha mikro melalui Online Single Submission (OSS), hingga pengurusan BPOM bagi UMKM. Ini kami lakukan agar UMKM bisa bertahan dan bergerak kembali di tengah masa sulit ini,” kata Ipuk.

Pemkab juga mewajibkan proyek padat karya. Dimana setiap pembangunan yang dilakukan pemkab wajib menyerap minimal 50 persen tenaga kerja dari wilayah setempat. “Misalnya saat ada proyek pembangunan jalan desa. 50 persen tenaga kerjanya harus dari desa tersebut,” terang Ipuk.

Terkait vaksinasi, lanjut Ipuk, Banyuwangi terus melakukan upaya percepatan melalui program jemput bola. Misalnya, door to door menjemput lansia untuk dibawa ke lokasi pelayanan vaksinasi, mendekatkan layanan vaksinasi ke sekitar perumahan warga, hingga layanan vaksinasi drive thru.

“Selain kami gelar di GOR, Drive thru juga kami lakukan di pasar-pasar. Selain menyasar para pedagang, masyarakat yang kebetulan berbelanja juga bisa langsung divaksin di sana. Jadi petugas yang jemput bola mendekati warga,” pungkasnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :