Kunker, Bupati Dengarkan Aspirasi Masyarakat Cluring

Senin, 6 Februari 2012


CLURING – Kecamatan  Cluring adalah salah satu wilayah di Banyuwangi yang mengalami kemajuan cukup pesat. Tidak hanya di bidang pertanian saja, tapi juga terkait UKM dan koperasi yang ada. Untuk melihat kondisi tersebut secara langsung di lapang, Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan kunjungan kerja bersama pejabat komponen pemkab Banyuwangi, Senin (6/2).

E & W Batik Collection adalah lokasi  pertama yang dikunjungi  bupati. E & W merupakan kepanjangan dari Endang & Widodo, sang pemilik. Perusahaan home industry beromzet jutaan perbulan ini terletak di dusun Rejo Mulyo, desa Sari Mulyo, kecamatan Cluring. Perusahaan ini memiliki 10 karyawan yang jika cuaca panas mendukung, perorangnya bisa membuat 30 kain batik perhari. Kain batik yang dijual dalam bentuk kain pantai dan daster ini dipasarkan ke Pulau Bali. Kain pantai dijual dengan harga Rp 24 ribu per lembar, sedangkan daster Rp 25 ribu per potong.

Koperasi Wanita (kopwan) yang ada di Kantor Kepala Desa Tampo Kecamatan Cluring adalah sasaran kunjungan selanjutnya. Masyarakat di kawasan ini yang rata-rata berwirausaha sebagai pembuat tempe tahu dan bakul wlijo (penjual sayur) sudah mulai bisa merasakan manfaat berdirinya kopwan ini. Mereka bisa meminjam uang untuk keperluan modal usaha sebesar Rp 1 juta dengan bunga sebesar 1 persen. Bupati berpesan kepada para pengurus kopwan agar kerja yang mereka lakukan dioptimalkan. Selain itu bagi siapapun yang akan  meminjam modal, bupati  minta agar kopwan  benar-benar mensurvey untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kunjungan bupati dilanjutkan ke Pasar Sembulung yang menempati tanah kas desa. Pedagang yang berjualan disini hanya berkewajiban membayar pajak tahunan sebesar Rp 20 ribu pertahun. Pasar ini hanya beroperasi selama 3 hari dalam setiap minggunya. Bangunan yang ada pun belum permanen. Bupati juga menyempatkan diri untuk menyapa dan beramah tamah dengan para pedagang. Mereka mengaku jualannya cukup  laris semenjak berdagang di pasar yang dekat dengan pemukiman warga ini.

Usai menilik pedagang di Pasar Sembulung, Bupati melanjutkan kunjungan ke perkebunan jeruk  Desa Sembulung yang dikelola oleh kelompok tani Tirto Utomo. Yang spesial dari kebun mereka adalah tanaman jeruk yang ditumpangsarikan dengan tanaman semangka. Namun karena curah hujan tinggi, tanaman semangka belum bisa tumbuh dengan baik. Disini bupati juga sempat berdialog dengan warga yang ingin agar pasar Sembulung dibangun secara permanen. Sehingga mereka bisa secara langsung menjual hasil buminya di pasar tersebut. Ada pula warga yang minta agar jalan yang rusak menuju ke daerah-daerah pemasaran mereka seperti Kradenan, Jajag dan Genteng juga diperbaiki demi memudahkan akses menuju kesana.

Mengakhiri kunjungan, Bupati menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan ibu-ibu tua yang dibina oleh muslimat NU di Masjid Baitul Muttaqin. Para ibu yang sebelumnya awam sama sekali dengan baca tulis ini, akhirnya sekarang sudah bisa baca tulis dengan cukup lancar. Mereka juga mendapatkan pembinaan dari muslimat NU di bidang  industri rumah tangga berupa pembuatan jamu. Bupati terus memotivasi para ibu yang rata-rata berusia diatas 50 tahun ini agar terus meningkatkan kemampuannya. “Banyak-banyak belajar ya,Bu. Kemampuannya ditingkatkan. Mudah-mudahan  diparingi lancar,” tuturnya yang langsung disambut celetukan salah seorang ibu, “Saya seperti ngimpi, hari ini bisa ketemu bupati,” ujarnya dengan keras, disambut tertawa malu-malu ibu-ibu yang lain. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :