Latsitarda Nusantara ke XXXIV Resmi Ditutup, Dimeriahkan Atraksi Terjun Payung
Senin, 2 Juni 2014
BANYUWANGI – Setelah berlangsung selama satu bulan, Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke XXXIV memasuki tahap akhir. Secara resmi kegiatan yang diikuti para taruna TNI itu ditutup dengan upacara di Taman Blambangan, Senin (2/6). Direktur Pendidikan Akademi TNI, Brigjen TNI Gustav Heru Prayitno bertindak sebagai inspektur upacara.
Penutupan kegiatan Latsitarda Nusantara ini juga ditandai dengan pelepasan tanda kepesertaan oleh inspektur upoacara.
Dalam amanahnya, Brigjen TNI Gustav menyampaikan kepada seluruh taruna-taruni TNI, Praja dan mahasiswa yang ikut dalam Latsitarda agar mengambil pelajaran dan ilmu untuk diterapkan kemudian harinya saat telah bertugas sebagai anggota TNI maupun di pemerintahan.
“Dengan dilaksanakannya Latsitarda ini kedepannya dapat membentuk sinergi antara TNI dan masyarakat. Kedepannya dapat bekerjasama dalam menciptakan suasana aman dan tentram dilingkungan masyarakat,” jelasnya.
Brigjen TNI Gustav juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang telah memfasilitasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan hingga berlangsung baik dan lancar. “kami berharap integrasi ntara TNI, birokrasi dan masyarakat ini dapat terus berjalan,” harap Gustav.
Latsitarda Nusantara ke XXXIV diikuti oleh 1275 peserta yang terdiri atas 453 orang taruna Akabri Darat, Laut dan Udara, 400 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan sisanya mahasiswa dari 11 perguruan tinggi negeri di Pulau Jawa. Mereka melakukan karya bakti ke masyarakat berupa berupa kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisik diantaranya terlibat dalam program-program pemerintah daerah seperti P2JD rehab jalan, rehab tempat ibadah. Sedangkan program non fisik seperti penyuluhan, riset sosial, wisata juang, dan bakti sosial.
Sementara itu, upacara penutupan Latsitarda dimeriahkan oleh atraksi terjun payung dari para peterjun PTPAD (Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat). “Jika pada saat awal ada marching band dan kita lihat antusias masyarakat luar biasa, maka di penutupan ini terjun payung kita hadirkan sebagai aksi inagurasi dan media sosialisasi olahraga terjun payung. Terjun payung tidak berbahaya dan aman jika kita mengetahui langkah-langkahnya," kata Kapten CHB Supandi, Ketua tim terjun payung tersebut.
Atraksi terjun payung itu diikuti 18 anggota PTPAD yang terdiri 10 anggota Kopassus, 5 anggota Kostrad dan 4 anggota perbekalan udara. Para peterjun berangkat dari Bandara Blimbingsari dengan menggunakan helikopter dan mulai terjun dari ketinggian 10 ribu meter. Tidak hanya sekedar terjun dan mengembangkan parasut mereka juga melakukan beberapa formasi saat di udara. “Kami sangat bersyukur cuaca cerah dan mendukung untuk suksesnya pelaksanaan terjun payung kali ini,” kata Kapten CHB Supandi.
Para peterjun payung tersebut mendarat satu persatu denga sempurna di landasan Taman Blambangan. Masyarakat Banyuwangi yang sejak pagi menantikan atraksi ini pun berhasil dibuat kagum dengan atraksi tersebut. (Humas Protokol)