Lewat Festival, Banyuwangi Dorong Merdeka Belajar di Masa Pandemi Covid-19

Sabtu, 11 Desember 2021


Banyuwangi – Program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) terus dikembangkan di Banyuwangi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memotivasi sekolah yang mengadaptasi program tersebut dengan menggelar Festival Merdeka Belajar (FMB). 

FMB yang digelar Sabtu (12/12/2021) secara hybrid tersebut, merupakan puncak dari serangkaian pendampingan dan monitoring terhadap program merdeka belajar yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang bahagia, merdeka dalam berpikir dan berekspresi bagi siswa maupun para guru. 

"Program Merdeka Belajar ini merupakan program yang strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Bagaimana pendidikan kita semakin inklusif dan tidak sekadar terkungkung pada formalitas birokratis," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka langsung kegiatan tersebut secara virtual.

Dengan konsep Merdeka Belajar, lanjut Ipuk, para siswa dan guru dapat menyesuaikan diri dengan situasi pandemi. Kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung melalui berbagai alternatif yang memadai, dengan memanfaatkan media teknologi.

“Menggunakan teknologi, kegiatan pembelajaran akan semakin mudah. Belajar tidak harus di sekolah, namun bisa dilakukan di mana saja. Mungkin di taman, di café, atau tempat lainnya yang membuat siswa merasa nyaman dan senang menerima pelajaran,” kata Ipuk.

Ipuk juga meminta para guru agar mampu menyesuaikan diri dengan penggunaan teknologi sebagai perangkat mengajarnya. “Guru pun juga demikian. Bisa mengajar dari mana saja. Misalnya saat sedang berada di luar daerah, guru tetap bisa memberikan pelajaran kepada siswanya. Jadi tidak ada alasan lagi siswa tidak mendapat pelajaran karena gurunya sedang ada kepentingan,” imbuh Ipuk.

Selain itu, Ipuk pun mendorong agar tenaga pendidik bisa terus berinovasi sehingga proses pendidikan tetap berjalan optimal. 

“Saat ini kita sudah memasuki era society 5.0. Tidak boleh lagi ada guru yang masih gaptek. Guru harus bangkit, terus meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan inovasi untuk memberikan pelayanan yang semakin baik kepada siswa. Lewat Merdeka Belajar, mari kita ciptakan suasana belajar yang semakin nyaman dan membahagiakan,” pinta Ipuk.

Sektor pendidikan, lanjut Ipuk, merupakan program prioritas utama Kabupaten Banyuwangi, selain urusan kesehatan. Maka, dia berharap dunia pendidikan bisa berhasil sehingga mampu mencetak SDM yang berkualitas, berkarakter, dan berakhlak. Jangan sampai karena pandemi, generasi penerus bangsa mengalami penurunan kualitas.

“Maka, dunia pendidikan harus adaptif dan mampu merespons berbagai perubahan. Salah satu cara kita beradaptasi di dunia pendidikan termasuk perubahan teknologi yang begitu pesat adalah melalui program Merdeka Belajar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan, Festival Merdeka Belajar ini merupakan yang pertama di Banyuwangi, juga di Indonesia.

“Festival ini bertujuan untuk mendorong percepatan pelaksanaan program Merdeka Belajar yang telah di luncurkan Mas Menteri Nadiem. Lewat FMB kita ingin memastikan sudah sejauh mana program Merdeka Belajar ini dilaksanakan di sekolah-sekolah,” kata Suratno.

Suratno menambahkan, pada pelaksanaannya kali ini FMB diikuti sebanyak 97 lembaga pendidikan formal maupun non formal, mulai jenjang TK, SD, SMP, hingga PKBM. Terdiri atas 2 TK, 75 SD, 14 SMP, dan 6 PKBM yang telah menerapkan konsep Merdeka Belajar

Puluhan lembaga pendidikan tersebut telah telah mengikuti serangkaian seleksi dan monitoring dari tim monev yang terdiri dari pengawas sekolah, penilik, koordinator wilayah, dan perwakilan Dispendik Banyuwangi. Rangkaian kegiatan ini telah berjalan sejak Oktober 2021.

“Sebanyak 97 lembaga pendidikan ini sudah membuat berbagai inovasi yang selaras dengan konsep Merdeka Belajar. Ada yang melakukan pembelajaran secara hybrid, ada perpustakaan digital, pembelajaran menggunakan game, dan masih banyak lainnya. Dengan ditampilkan dalam festival ini, kami berharap bisa menginspirasi sekolah-sekolah yang lain untuk segera mengimplementasikan Merdeka Belajar,” pungkas Suratno. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :