Pemkab dan Baznas Banyuwangi Kolaborasi Atasi Masalah Kemiskinan

Rabu, 7 Maret 2018


BANYUWANGI – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi pada tahun 2017 berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2,22 miliar. Dana itu telah didistribusikan secara keseluruhan kepada warga miskin sinergis dengan program pengentasan kemiskinan pemkab.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sangat mengapresiasi Baznas yang menyalurkan dananya seiring dengan program pemkab. Selama ini, penyaluran dana Baznas mengacu pada data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Banyuwangi.

“Angka kemiskinan di Banyuwangi terus turun berkat kerja keroyokan semua pihak, termasuk Baznas. Sinergi ini harus terus kita lakukan, sehingga segala permasalahan sosial yang ada di daerah dapat segera tertangani,” kata Anas lewat sambungan Facetime pada rapat koordinasi Baznas, SKPD, Camat, dan KUA di Ruang Rapat Minakjinggo, Rabu (7/3).

Angka kemiskinan di Banyuwangi terus menunjukkan penurunan. Dari 20,09 persen pada tahun 2010, turun menjadi 8,64 persen di tahun 2017.

Lebih lanjut, Anas meminta Baznas dalam menyalurkan dananya ke depan untuk memanfaatkan aplikasi Jalin Kasih. Pemkab tengah merampungkan aplikasi pengentasan kemiskinan terintegrasi yang diberi nama  ”Jalin Kasih”. Aplikasi ini berisi data digital semua masalah kemiskinan yang sangat rinci berbasis  geospasial.

Aplikasi Jalin Kasih memuat berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti program distribusi makanan bergizi untuk lansia miskin Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, dan beasiswa Banyuwangi Cerdas.

“Kalau ini disinkronkan dengan Baznas, target mustahik (penerima zakat) akan lebih tepat sasaran. Karena data ini valid, sehingga yang menerima zakat nanti benar-benar orang yang memang miskin. Baznas pun kalau di lapangan ternyata menemukan warga miskin yang luput sasaran pendataan, bisa memberitahu untuk kami update datanya,” saran Anas.

Anas juga menyemangati agar Baznas lebih kreatif mencari cara baru untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat. “Saya harap Baznas menemukan cara-cara untuk menghimpun dana, tidak hanya dari Aparat Sipil negara,” jelas Anas.

Sementara itu, Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi Samsuddin Adlawi merinci dana yang berhasil dihimpun pada 2017 sebesar Rp. 1,88 miliar dan Infaq sebesar Rp. 332,7 juta dengan total dana Rp. 2,22 miliar. Dari jumlah tersebut, telah terdistribusi kepada mustahik sebanyak Rp. 2,33 miliar atau sebesar 105 persen.

Samsuddin menambahkan lembaga pengelola zakat ini telah menyalurkan bantuan kepada warga yang berhak menerima, di mana bantuan yang diberikan tersebut seiring dengan program kemiskinan pemkab.

“Tahun ini, BAZNAS juga menargetkan akan membedah 100 rumah warga miskin yang tidak masuk dalam program bedah rumah yang didanai Dana Desa (DD). Selain itu, juga ada beasiswa bagi warga miskin yang belum terdaftar di Beasiswa Banyuwangi Cerdas. Sehingga, dengan kolaborasi ini permasalahan sosial di Banyuwangi lebih cepat teratasi, khususnya terkait pengentasan kemiskinan,” kata Samsuddin. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :