Pemprov Banten dan Jateng Belajar Cara Banyuwangi Kelola Transportasi Online

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi dikunjungi dua tamu dari pemerintah provinsi sekaligus, Kamis (9/11). Yakni Pemprov Banten dan Jawa Tengah. Keduanya ingin belajar dari Banyuwangi terkait berbagai inovasi yang dibuat Banyuwangi, khususnya kerjasama Banyuwangi dengan angkutan online.

Pemprov Banten dan Jateng ditemui  staf ahli bupati bidang perekonomian, Pudjo Hartanto didampingi Direktur RSUD Blambangan dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Biro Organisasi Provinsi Banten, Dian Wirtadipura mengatakan, pihaknya terkesan dengan beragam inovasi yang diciptakan Banyuwangi. “Banyuwangi ini melejit dengan cepat. Dari yang dipandang sebelah mata hingga menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Kami tertarik untuk mengadopsi tentang cara Banyuwangi ,” ujar Dian yang membawa serta 16 PNS dari Pemkab dan Pemkot Banten.

Kekaguman pada Banyuwangi semakin bertambah, ujar Dian, ketika menginjakkan kaki di Banyuwangi. “Kami terkesan dengan bandaranya. Meski kecil tapi rapi, sejuk dan tamannya juga indah. Makin kagum lagi ketika masuk ke lounge pelayanan publik ini. Kami ingin meniru bagaimana Banyuwangi membuat proses penerimaan tamu jadi lebih simple dan praktis, apalagi tamu bisa menikmati dan mengambil makanan dan minuman khas Banyuwangi secara swalayan disini,” ujar Dian.

Hal senada disampaikan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jateng, Budi Setiyana. “Kami melihat sisi positif Banyuwangi, dimana daya tolak terhadap angkutan online lebih rendah dibanding di tempat kami. Kami lihat Pemkab Banyuwangi bisa memfasilitasi atau mensiasati semuanya,” ujar Budi.

Menurut Budi, di Pemprov Jateng akan segera dilakukan rapat koordinasi terhadap penataan sepeda motor khususnya gojek. “Hasil  kunjungan ini akan kami sampaikan dalam rakor,” pungkas Budi.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pudjo Hartanto mengatakan, pemkab membuat berbagai kebijakan terkait bagaimana mensiasati angkutan yang ada di Banyuwangi.

“Pemkab membuat kebijakan yang merangkul beberapa angkutan umum untuk dijadikan  angkutan wisata gratis. Angkutan wisata gratis ini dibuat untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata andalan   Banyuwangi, seperti Pulau Merah, Bangsring Underwater, Kawah Ijen dan City Tour,” tutur Pudjo.

Angkutan wisata gratis ini mendapat respon positif dari wisatawan. Total sejak diluncurkan Agustus – Oktober 2017 ini sudah mengangkut 413 penumpang dengan jumlah perjalanan sebanyak 56 perjalanan.

Armada yang disiapkan Dinas Perhubungan ada tiga, yakni minibus, elf dan trooper. Wisatawan tinggal membuka situs www.banyuwangikab.go.id/jalanjalan, dan tinggal memilih destinasi tujuan beserta tanggal, waktu keberangkatan dan sisa kuota yang tersedia. Pemberangkatan semua rute diawali dari Terminal Brawijaya Banyuwangi.

Selain angkutan wisata gratis, pemkab juga memiliki program angkutan pelajar gratis. Banyak pelajar yang memanfaatkan ini karena sangat membantu siswa dan lebih menghemat uang transport. Pada bulan pertama beroperasi, ada 41 kendaraan angkot yang dilibatkan dengan jumlah pelajar yang terangkut 15.435 pelajar. Sedangkan di periode kedua, jumlah pelajar yang memanfaatkan layanan ini mencapai 15.790 pelajar. Angkot bertuliskan ‘Angkutan Pelajar Gratis’ ini beroperasi sesuai dengan jam berangkat anak sekolah yakni pukul 05.30 – 07.00 dan jam pulang sekolah pukul 11.00 – 14.30 WIB.

Ditambahkan oleh Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat, RSUD Blambangan juga memfasilitasi  kendaraan  untuk mengantar obat secara gratis bagi pasien miskin. “Kami bekerjasama dengan gojek. Gojeknya pun sudah dilatih bagaimana menyimpan obatnya dengan baik agar tidak rusak,” terangnya.

Pemprov Banten menghabiskan waktu selama tiga hari di Banyuwangi. Selain berkunjung ke kantor Pemkab Banyuwangi, juga mengunjungi Mall Pelayanan Publik, destinasi wisata Jawatan di Benculuk, Pulau Merah, Bangsring Underwater dan city tour ke Taman Blambangan, Inggrisan dan pendapa kabupaten. (*)