Pentingkan Tumbuhnya Jiwa Entrepreneurship, Bupati Tandatangani MoU Dengan Bank Mandiri

Rabu, 21 Desember 2011


BANYUWANGI – “APAPUN USAHA KAMU, BISA TURUT MEMBANGUN NEGERI”. Tulisan itu terpampang dengan jelas dalam acara yang melibatkan ratusan mahasiswa yang berasal dari 8 perguruan tinggi  Banyuwangi di aula Universitas Banyuwangi (UNIBA), Rabu (21/12). Para mahasiswa tersebut hadir setelah sebelumnya  mengikuti  pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh Bank Mandiri.

Dalam acara yang berdampak positif bagi masa depan generasi muda ini sekaligus dilakukan Peresmian Banking And Investment Corner sekaligus MoU antara bupati dengan Bank Mandiri. Dalam sambutan pembukanya,Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi inisiatif  Bank Mandiri yang ingin mendorong generasi muda agar gemar menabung dan punya jiwa berwirausaha. Menurut bupati Anas, kemiskinan masyarakat lahir karena masyarakat tidak mampu mengelola keuangan. Berdasarkan hasil survey dari Lembaga Survey Indonesia, dahulu belanja publik lebih tinggi dalam pembelian mie instant, namun saat ini yang palin tinggi adalah untuk pembelian pulsa. “Bahkan masyarakat miskin lebih suka beli pulsa ketimbang beli susu untuk anaknya. Padahal anak-anak pada usia golden age membutuhkan gizi yang lebih baik,” tuturnya. Terkait lapangan kerja, bupati mengatakan bahwa jumlah lulusan perguruan tinggi saat ini lebih banyak daripada lapangan kerja yang tersedia. “Usaha bukan semata-mata tergantung pada modal. Betapa banyak anak orang miskin yang menjadi sukses karena dia punya jiwa wirausaha,”tegasnya. Bupati mengharapkan, modal adalah alasan nomor tiga atau empat. Tapi dengan memiliki jiwa entrepreneurship, diharapkan akan terlahir mahasiswa dengan jiwa wira usaha yang berkompeten melahirkan para businessman muda. Sekali lagi bupati berpesan, agar jiwa wirausaha selalu ditumbuhkan dan digelorakan.

Usai mengakhiri sambutannya, bupati melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) yang isinya akan menumbuhkan budaya menabubg secara sistemik di Banyuwangi. Contohnya bagi ibu-ibu yang tiap bulan menyisihkan sebesar Rp 100 ribu untuk menabung, dalam 10 tahun seharusnya dia mendapatkan Rp 21 juta. Tapi dengan adanya program ini, dalam 10 tahun dia akan mendapatkan Rp 70 juta. Sehingga masa depan anak-anaknya bisa dirancang dengan pengelolaan keuangan yang baik.

Menurut Dandung M.Komari, perwakilan dari Bank Mandiri, tujuan diadakannya pelatihan kewirausahaan adalah untuk melatih skill dan knowledge generasi muda sehingga lebih siap menghadapi tantangan ke depan melalui jiwa kewirausahaan yang dimiliki.

Saat itu, juga ditampilkan empat orang  generasi muda Banyuwangi yang menjadi kandidat sebagai pemenang wira usaha mandiri. Mereka adalah Rani Yahdiyani yang gigih jatuh bangun mempertahankan usaha pracangannya, Bachtiar Kelana yang berhasil dengan bisnis pembuatan pupuk. Selain itu ada pula Mashudi yang berhasil membudidayakan jamur tiram dengan menggalang kelompok tani di wilayahnya. Terakhir adalah Erna Munadzilah yang mengembangkan uang Rp 500 ribunya untuk berdagang menghidupi keluarganya. Dari empat kandidat tersebut, yang terpilih sebagai juara I adalah Mashudi, dan Bachtiar Kelana sebagai pemenang kedua. Mereka berhak mendapatkan plakat dari Bank Mandiri beserta uang pembinaan. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :