Peringati Harjaba, Warga Kabat Napak Tilas Petilasan Kerajaan Blambangan
Sabtu, 24 Desember 2022
Banyuwangi - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi ke-251, ratusan warga Kecamatan Kabat menggelar napak tilas Kerajaan Blambangan, cikal bakal Banyuwangi, Sabtu (24/12/2022). Mereka menelusuri jalur sejauh 5 KM dari Situs Petilasan Prabu Tawangalun di Desa Gombolirang menuju Kantor Desa Bunder dan berujung di
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir menyapa para peserta napak tilas. Menurutnya, kegiatan tersebut penting untuk menanamkan kesadaran sejarah dan kecintaan pada kampung halaman.
"Napak tilas ini mengajak anak muda agar mereka tetap mengenal sejarah Banyuwangi. Perlu mengajak mereka untuk menelusuri bekas kejayaan berdirinya bangunan peninggalan Kerajaan Blambangan seperti Petilasan Prabu Tawangalun ini,” kata Ipuk.
Ipuk menambahkan dengan diadakannya Napak Tilas Petilasan Prabu Tawangalun sebagai wisata edukasi sejarah akan memperlengkap konsep wisata di Kabupaten Banyuwangi.
"Wisata di Banyuwangi akan makin beragam dan ini diharapkan akan bisa menjadi daya tarik sendiri. Wisatawan jama sekarang ini banyak yang tertarik dengan story suatu daerah yang dikunjungi," jelas Ipuk.
“Banyuwangi mempunyai wisata alam, wisata budaya, wisata religi, dan sekarang wisata edukasi sejarah yang ada di Kecamatan Kabat,” sebut Ipuk.
Untuk menjaga sejarah dan budaya Kerajaan Blambangan, lanjut Ipuk, juga perlu dibuatkan semacam aturan khusus untuk membuat bangunan khas Kerajaan Blambangan.
"Misalnya bangunan gapura yang ada di wilayah Kecamatan Kabat harus mencerminkan kekhasan Kerajaan Blambangan. Ini bisa menjadi penanda khas," kata Ipuk.
Irwan Hidayat, tokoh adat setempat mengatakan acara ini merupakan agenda tahunan yang digelar masyarakat Kecamatan Kabat untuk menelusuri sejarah kejayaan Kerajaan Blambangan yang berpusat di wilayah Kecamatan Kabat.
Sebagaimana diketahui, di wilayah Kecamatan Kabat, dulunya merupakan salah satu pusat Kerajaan Blambangan. Puing-puing bangunan benteng peninggalan Kerajaan Blambangan ditemukan di sejumlah desa di kecamatan ini. Salah satunya di Desa Macanputih, Gombolirang, Benelan Lor, dan desa sekitarnya.
Di Desa Gombolirang juga terdapat situs petilasan salah satu Raja Blambangan, Prabu Tawangalun. “Petilasan ini merupakan suatu situs yang dulunya diyakini sebagai tempat pertapaan Prabu Tawangalun ketika memimpin Kerajaan Blambangan yang berpusat di Macanputih,” imbuh Irwan.
Napak tilas itu dimanfaatkan oleh siswa SD untuk mempelajari kembali sejarah Kerajaan Blambangan. Sebelum diberangkatkan, mereka diajak mendengarkan kisah Prabu Tawangalun. Selain itu, mereka juga melihat langsung petilasan Prabu Tawangalun yang ada do Desa Gombolirang. (*)