Perjuangan Prajurit Blambangan Menjadi Motivasi Membangun Banyuwangi

Senin, 19 Desember 2011


Banyuwangi – Selain menggelar kegiatan bertema budaya dan religi , Pemkab Banyuwangi dalam rangka Harjaba ke 240 juga melaksanakan kegiatan yang bertemakan sejarah. Kegiatan renungan suci dan napak tilas perang puputan bayu yang dipusatkan di Desa  Bayu Kecamatan Songgon.  Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengenang kembali perjuangan para prajurit Blambangan yang berperang melawan Belanda karena menjajah kerajaan Blambangan. Dan peristiwa itulah yang akhirnya ditetapkan menjadi hari jadi Banyuwangi. Kegiatan renungan suci dilaksanakan pada pukul 24.00 WIB bertempat di daerah Rowo Bayu. Sedangkan napak tilas dimulai pukul 06.00 WIB dari lapangan desa Bayu dan berakhir di daerah Rowo Bayu, Minggu (18/12).

Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir beserta Forpimda yang juga di dampingi pejabat teras Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengikuti kegiatan renungan suci di Rowo Bayu hingga usai. Dalam sambutannya Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan sejarah perang Puputan Bayu menjadi cermin masyarakat Banyuwangi bahwa mempertahankan dan membangun Banyuwangi tidak semudah sekarang. “ Perjuangan para prajurit Blambangan menjadi motivasi bagi kita untuk mengikuti jejak mereka mempertahankan bumi Blambangan yang saat ini menjadi Banyuwangi, “ kata Bupati Azwar Anas. “ Saya harapkan seluruh elemen masyarakat di Banyuwangi bersatu untuk mempertahankan pengorbanan nyawa prajurit Blambangan ini, “ tegas Bupati mengakhiri sambutannya. Dalam acara renungan suci juga dibacakan sinopsis perjuangan prajurit Blambangan dalam perang Puputan Bayu melawan Belanda.

Sementara itu kegiatan napak tilas yang dimulai dari lapangan desa Bayu dilepas oleh Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko. Pada upacara pelepasan peserta napak tilas Wabup mengharapkan acara napak tilas tidak hanya sebagai kegiatan formalitas harjaba tapi juga sebagai kilas balik sejarah para pejuang kita. “ Tidak hanya jalan – jalan berhadiah namun sebagai kilas balik bagi kita sebagai penerus betapa sulitnya medan Rowo Bayu, apalagi saat perang melawan belanda, “ harap Wabup. Kedatangan Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko pada acara napak tilas tersebut disambut dengan tarian jejer gandrung dengan iringan lagu drumband SMP 1 Songgon. Sekitar 100 orang peserta napak tilas dilepas oleh Wabup pada pukul 06.00 WIB dari lapangan desa Bayu dan berakhir di Rowo Bayu. (Humas dan Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :