Persiapan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional, LIPI Gelar Workshop Metodologi Imiah
Jumat, 22 Februari 2019
BANYUWANGI – Banyuwangi bakal menjadi tuan rumah Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke XVIII, yang akan digelar 2019 23 – 30 Juni 2019 besok. Mempersiapkan hal tersebut, pemkab bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar workshop metodologi ilmiah bagi guru dan siswa/siswi tingkat SMP dan SMA Banyuwangi.
Acara yang digelar di SMKN I Banyuwangi, Jumat (22/2) tersebut dibuka Wakil Bupati Banyuwangi (Wabup) Yusuf Widyatmoko. Workshop yang berlangsung selama tiga hari, Jumat – Minggu (22 – 24 Februari) ini diikuti ratusan guru dan siswa/siswi tingkat SMP dan SMA se – Banyuwangi.
Dalam kesempatan ini Wabup Yusuf, menyampaikan terima kasih kepada LIPI yang telah menunjuk Banyuwangi sebagai tuan rumah penyenggaraan PIRN 2019. “Semua harus kita persiapkan dari sekarang, termasuk kesiapan perwakilan Banyuwangi yang akan ikut bertanding pada ajang PIRN besok,” kata Yusuf.
Dikatakan Yusuf, workshop metodologi ini akan sangat membantu sekali bagi persiapan siswa dan guru yang akan bertanding. “Ini juga bisa menjadi pembekalan pada anak-anak untuk menjadi peneliti yang baik dan bisa menjadi ajang latihan untuk mengikuti komptisi karya ilmiah tingkat nasional lainnya,” kata Wabup.
Bagi panitia dan guru-guru yang terlibat dalam workshop, lanjut Yusuf, ini juga bisa ajang latihan bagaimana menjadi tuan rumah yang baik saat banyak delegasi hadir disini. “Karena yang hadir ke Banyuwangi hampir seluruh siswa pilihan dari seluruh Indonesia, kita harus benar-benar siap,” kata Wabup.
Sementara itu, Ketua Sub Fasilitasi Permasyarakatan Iptek Biro Kerjasama Hukum dan Humas LIPI, Yutainten M Commun, menjelaskan sebelum PIRN digelar, pihaknya sengaja menggelar worskhop metodologi ilmiah.
“Workshop ini merupakan ajang pembinaan terhadap guru dan generasi milenial di Banyuwangi sebelum mengikuti PIRN. Ini juga bentuk kerjasama LIPI dan Pemkab Banyuwangi dalam mempersiapkan delegasi-delegasi dari Banyuwangi yang akan beradu ke ajang PIRN, dan kebetulan Banyuwangi sebagai tuan rumah,” kata Yuta.
Dalam Workshop ini, para peserta dibekali tentang metodologi penelitian yang benar. Di antaranya, anak-anak dan guru akan diajari bagaimana melakukan penelitian ilmiah baik di dalam atau di lapangan. Lalu bagaimana cara menuliskan hasil laporan penilitian hingga melukakuan presentasi.
“Workshop ini akan dilakukan selama tiga hari dalam bentuk kelas-kelas. Selama workshop kita akan kasih soft skills dasar bagaimana melakukan hal di atas,” ujarnya.
Banyuwangi sendiri di PIRN nanti akan mengirimkan 200 delegasi siswa dari tingkat SD hingga SMA. Mereka akan beradu dengan yang lainnya. (*)