PKK Banyuwangi: Ketahanan Pangan Kunci Hadapi Pandemi dan Pulihkan Ekonomi

Senin, 3 Agustus 2020


BANYUWANGI – Tim Penggerak PKK Banyuwangi mendorong peningkatan ketahanan pangan daerah dan keluarga sebagai solusi kunci menghadapi pandemi Covid-19 sekaligus memulihkan ekonomi lokal. 

”Ketahanan pangan tidak hanya terkait pemenuhan kebutuhan tubuh pada setiap jiwa di keluarga, tapi juga berkaitan erat dengan bagaimana ekonomi lokal bergerak, karena besarnya kontribusi sektor pertanian ke perekonomian daerah,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (3/8/2020).

Ipuk menjelaskan, ketahanan pangan berdimensi pada dua hal. Pertama, kemampuan daerah menjaga produktivitas sektor pertanian. Kedua, kemampuan masyarakat untuk mengakses bahan pangan.

”Artinya, ada faktor supply and demand. Dan itu berkaitan dengan soal kesejahteraan tiap-tiap rumah tangga. Ini penting diperhatikan agar pandemi Covid-19 bisa kita lewati dengan baik, sekaligus upaya pemulihan ekonomi bisa cepat dilakukan karena sebagian besar pelaku usaha lokal bergerak di sektor pertanian dengan berbagai subsektor dan turunannya,” papar Ipuk.

Ipuk juga mengungkapkan perlunya kewaspadaan karena organisasi dunia seperti Food and Agriculture Organization (FAO) mengingatkan adanya potensi krisis pangan baru yang mempengaruhi ketahanan pangan suatu wilayah di masa pandemi Covid-19. 

Meski Banyuwangi relatif aman karena pasokan pangan cukup berlebih, Ipuk tetap mengingatkan perlunya antisipasi semua pihak terutama dalam memperbaiki aspek permintaan atau daya beli warga yang terpukul saat ini. Terlebih, belum ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. 

Oleh karena itu, PKK Banyuwangi pun mendorong sejumlah langkah untuk membangun ketahanan pangan keluarga. PKK mulai membagikan bibit tanaman kepada para kader PKK untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.

”Untuk mengurangi risiko penurunan ketahanan pangan, PKK mendorong serta memfasilitasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai salah satu solusi pangan mandiri, termasuk untuk budidaya ikan. Ada pula pembagian bibit, tentu sudah disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya sayuran dengan masa panen singkat. Keanekaragaman pangan berbasis potensi lokal juga wajib diperhatikan,” ujar Ipuk.

Ipuk mengajak seluruh kader PKK memprioritaskan pembelian bahan pangan lokal demi meningkatkan kesejahteraan pelaku pertanian. Dalam konteks kebijakan, PKK ikut mendorong pemerintah daerah membeli berbagai produk lokal, baik untuk jaring pengaman sosial warga terdampak pandemi maupun insentif makanan tenaga kesehatan. Telah dilakukan pembelian beras, telur, olahan ikan, olahan pangan, dan buah untuk program-program tersebut dari pelaku usaha lokal.

”Program-program kolaboratif semacam itu menunjukkan, kerja gotong royong adalah kunci menjaga sistem ketahanan pangan daerah,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga memfasilitasi serta mendorong hilirisasi produk pertanian di mana para kader PKK mengolah berbagai komoditas agar memiliki nilai tambah. ”Hal ini adalah ikhtiar meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga warga dengan menghasilkan produk yang lebih bernilai tambah ketimbang hanya menjual hasil panen secara langsung,” jelasnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :