Pompa Semangat ASN, Banyuwangi Gelar ESQ
Senin, 18 Februari 2019
Banyuwangi – Untuk memompa semangat birokratnya, Pemkab Banyuwangi menggelar training ESQ (Emotional Spiritual Quotion) di Pendopo Kabupaten, Senin (18/2). Tak kurang dari 1000 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah ikut serta dalam pelatihan yang digagas oleh Dr. (HC) Ary Ginandjar Agustian tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan semacam ini rutin digelar pemkab sejak beberapa tahun lalu. Tujuannya, untuk memberikan suntikan motivasi kepada para ASN. Mereka diingatkan ulang akan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai abdi negara dalam melayani masyarakat.
“Pelatihan ini untuk me-recharge semangat para birokrat. Ibarat baterai, bisa habis juga energi dan pikiran kita. Maka perlu di charge ulang. HP saja tiap hari kita charge. Apalagi manusia yang tempatnya salah dan lupa. Maka, perlu terus dimotivasi agar kinerja kita bisa lebih optimal,” kata Anas.
Anas berharap, usai mengikuti kegiatan ini para ASN bisa jauh lebih produktif dalam bekerja. “Bekerjalah dari hati dan berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Niatkan untuk menggapai ridlo-Nya sehingga apa yang kita kerjakan bisa bernilai ibadah di hadapan Allah SWT,” ujar Anas.
Dia menambahkan, berdasarkan survey lembaga independent, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkab Banyuwangi pada tahun 2018 lalu mencapai 90 persen lebih. “Jangan pernah puas dengan apa yang telah kita raih saat ini. Mari kita tingkatkan yang sudah baik, dan perbaiki apa-apa yang masih kurang di tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Pelatihan ESQ yang dipandu oleh coach Iman Herdimansyah tersebut diikuti seluruh peserta dengan sangat antusias hingga usai. Dikemas menarik dengan video, iringan lagu motivasi yang membakar semangat dan game-game yang menyenangkan, membuat peserta mudah menyerap seluruh materi yang disampaikan.
Iman mendorong agar para abdi negara memiliki sikap ‘intra dependent’ dan ‘service to common good’. Intra dependent artinya individu yang fokus pada prinsip dan nilai-nilai yang diyakini. Individu yang seperti ini, akan bertindak karena tanggung jawab, bukan mengharap penilaian dari orang lain.
“Sementara orang pada level ‘service to common good’ akan senantiasa berupaya agar dirinya bisa bermanfaat bagi orang lain. Pelayanan yang mereka berikan benar-benar tulus dari hati. Nah, kalau seluruh ASN Banyuwangi bisa seperti ini, saya yakin masyarakat akan semakin puas. Banyuwangi juga akan semakin maju dan berprestasi,” kata Iman.
Selanjutnya, Iman juga menegaskan agar ASN senantiasa mengingat Tuhan dalam setiap apa yang dikerjakan sehingga apa yang dicapai mendapatkan berkah. “Jika selalu mengingat dan melibatkan Tuhan, saya percaya tidak akan ada ASN yang korupsi di negara ini, khususnya di Banyuwangi, karena mereka tahu Tuhan selalu mengetahui segala perbuatannya,” pungkasnya. (*)