POR SD/MI Ke VIII Tandingkan 14 Cabang Olahraga
Senin, 27 Oktober 2014
BANYUWANGI – Senin sore (27/10), sebanyak 1810 pelajar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Banyuwangi tumplek bleg memenuhi lapangan Taman Blambangan untuk mengikuti pembukaan Pekan Olah Raga (POR) ke-VIII. Selama 3 hari ke depan (28-30/10), mereka akan mulai adu kebolehan.
Even dua tahunan ini mempertandingkan total 14 cabang olah raga (cabor). 12 diantaranya adalah cabor prestasi. Yakni panahan,atletik, bulu tangkis, bola volly,dan tenis meja. Juga tenis lapangan, renang, pencak silat, sepak takraw, senam artistik, senam ritmik, dan catur. Ditambah dua olahraga tradisional yakni Hadang (Gobak Sodor) dan Dagongan. Dagongan nyaris serupa dengan tarik tambang. Namun bukannya saling menarik, melainkan saling dorong dengan menggunakan bambu.
Menariknya, Hadang dan Dagongan baru tahun ini dimasukkan dalam POR. Menurut Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Khoirullah, di Provinsi Jawa Timur, 2 olahraga tradisional ini tengah
digalakkan. "Itu sebabnya kami memasukkannya dalam POR,"beber Khoirullah.
Cabor yang dipertandingkan dalam POR ini nantinya juga dipertandingkan dalam PORPROV 2015, kecuali hadang dan dagongan. Namun ada beberapa cabor yang masuk dalam PORPROV tapi tidak ditandingkan dalam POR ini, yaitu wushu, tarung derajat, tae kwon do, balap sepeda, panjat dinding dan anggar.
Dijelaskan oleh Khoirullah, selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kesehatan mental dan wahana pembinaan prestasi di bidang olahraga pada jenjang SD/MI, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan bibit-bibit baru untuk pengembangan prestasi lebih lanjut.
“Ini ajang POR SD/MI dimana semua siswa boleh ikut. Dulu anak kelas 5 dan 6 tidak boleh ikut karena sudah mulai diproyeksikan untuk mengikuti ujian akhir. Kali ini kami bebaskan. Sebab dengan menunjukkan piagam prestasinya,mereka bisa mendapat poin lebih saat mendaftar sekolah tertentu. Bahkan, prestasi mereka bisa terus dipupuk oleh sekolah yang bersangkutan,"terangnya.
Tak hanya itu. Ada penghargaan bagi mereka yang berprestasi dalam POR ini. Khoirullah menegaskan, atlet berprestasi akan mendapatkan medali. Tahun depan mereka juga akan diberikan kesempatan untuk diseleksi kembali guna mengikuti POR tingkat provinsi.
Lomba ini akan menggunakan beberapa tempat sebagai areal pertandingan. Bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan, dan renang diadakan di GOR Tawang Alun. Hall Universitas Banyuwangi (Uniba) diperuntukkan bagi sepak takraw dan atletik. Lapangan Kertosari dikhususkan untuk cabor panahan. Catur, senam artistik dan ritmik ditempatkan di SD Model. Sedangkan lapangan Taman Blambangan akan digunakan untuk bola volly, hadang dan dagongan.
Karena diikuti peserta dari 24 kecamatan se-Banyuwangi, untuk memudahkan pergerakan mereka menuju lokasi lomba, peserta diinapkan di sekolah-sekolah dasar yang terdekat dengan arena lomba.
Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko yang bertindak selaku inspektur upacara dalam pembukaan POR SD/MI ke VIII ini mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang menjadi rangsangan untuk menumbuhkan minat dan bakat generasi muda ini.
“Anak adalah potensi bangsa yang harus terus kita dukung. Mereka punya peran strategis untuk melanjutkan perjuangan bangsa ini,”kata Wabup Yusuf. Karena itu, lanjutnya, mendidik anak adalah tanggung jawab bersama. Mulai dari memberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan mental, fisik, intelegensia dan sosial, hingga memberikan pengajaran untuk mengembangkan kepribadian, kecerdasan dan bakatnya.
“Apalagi dalam kegiatan POR SD/MI ini. Senyampang mereka masih duduk di bangku sekolah dasar, inilah saatnya kita melakukan tugas kita mulai dari penelusuran, pemanduan bakat, penjaringan sejak dini, yang nantinya akan terus berlanjut sampai mereka dewasa,”tandasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemukulan bedug dan pelepasan balon oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Pemukulan bedug dan pelepasan balon tersebut sekaligus menandai dibukanya even POR SD/MI ke VIII.
Usai bedug ditabuh dan balon dilepaskan, sebanyak 251 penari menghambur ke tengah lapangan Taman Blambangan. Mereka membawakan tari kreasi baru berjudul hadrah kuntulan ‘udan awu’. Aksi mereka kemudian diikuti penampilan regu Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dari SD Kepatihan Banyuwangi, dilanjutkan aksi bela diri para generasi muda, mulai dari anggar, tae kwon do, pencak silat, tarung derajat hingga karate. Aksi mereka mengundang perhatian masyarakat Banyuwangi yang ikut menonton memenuhi lapangan kebanggaan mereka itu. (Humas & Protokol)