Prof.DR. Anis Bajrektarevic : Jadikan Banyuwangi Tempat yang Menarik untuk Ditinggali, Bukan Ditinggalkan
Jumat, 27 September 2013
BANYUWANGI - Banyuwangi kedatangan seorang profesor dari Austria, negara yang kaya akan peninggalan bersejarah. Profesor bernama Anis Bajrektarevic tersebut merupakan Guru Besar the IMC University of Applied Sciences Austria. Kunjungannya selama 3 hari ke Banyuwangi diterima langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.
Ditanya perihal kunjungannya ke Banyuwangi, Kamis (26/9), Anis yang merupakan Professor Departmen Business ini menjelaskan dengan blak-blakan. “Kedatangan saya kemari untuk bertukar pendapat dan bertukar pikiran. Sebelumnya saya sudah bertemu dengan beberapa orang dari pusat dan dari provinsi. Kali ini dengan Bupati Banyuwangi. Saya ingin tahu apa yang bisa saya bantu untuk memajukan daerah ini ke depan,”tutur pria yang pernah menjabat sebagai President of Young Lawyers Association of BiH Bar, Diplomat Karir, serta Senior Legal Officer and Permanent Representative to the UN Office di Vienna, ibu kota Austria ini.
Tak hanya sebatas itu, Anis yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan juga ingin memajukan pendidikan di Banyuwangi. “Saya ingin membantu mengembangkan pendidikan disini. Bagaimana agar orang-orang pandai asal Banyuwangi selalu ingin kembali ke kampung halaman untuk membangun kotanya, bukannya malah pergi meninggalkan kotanya untuk tinggal dan bekerja di Surabaya, Yogyakarta, Malaysia atau Dubai,”cetusnya.
Terkait alasannya memilih Banyuwangi, Anis sudah banyak mendengar melalui kawan-kawannya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga maupun dari kamar Dagang dan Industri (KADIN), bahwa Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di ujung timur yang menunjukkan peningkatan pesat. Meski Banyuwangi letaknya jauh dari pusat pemerintahan, tandasnya, tapi kemajuan yang ditunjukkan tidak main-main. Itu dikarenakan Banyuwangi punya kepala daerah yang aktif. “Banyuwangi punya bupati yang dinamis dan sangat bersemangat. Beliau adalah orang yang ingin mendorong suatu hal dan menggulirkannya ke tengah masyarakat. Dengan potensi Banyuwangi yang luar biasa dan didukung oleh bupati seperti itu, Banyuwangi akan tumbuh dengan cepat mengalahkan kabupaten/kota lainnya,”pujinya.
Upaya bupati untuk mencari benchmark dalam mengembangkan ecotourism dan pendidikan, kata Anis, patut diacungi jempol pula. “ Ini harus terus digali. Ibarat sebuah meja, di atasnya ada berbagai barang yang akan dipilih. Yang harus dipikirkan dan dikonsep dengan matang adalah bagaimana membuat tempat ini (Banyuwangi, Red) menjadi tempat yang menarik bagi kaum muda untuk ditinggali, bukannya ditinggalkan,”kata Anis.
Dan langkah bupati untuk membuat ekonomi masyarakat Banyuwangi bergeliat juga mendapat komentar tersendiri dari Anis. “Perkembangan ekonomi adalah hal yang sangat penting di manapun. Masyarakat rela meninggalkan tanah kelahirannya untuk masa depan dan lingkungan yang lebih baik. Butuh waktu 20 tahun untuk membangun tempat ini dengan serius, jika ingin mengembangkan ekonominya dengan baik. Tapi bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi itu akan melesat cepat jika melihat rakyat Banyuwangi yang dinamis. Potensi ini perlu dikelola dengan baik,”urainya.
Dalam pertemuan dengan bupati kemarin (Rabu,25/9), Anis menyarankan agar bupati merangkul seluruh stakeholders yang ada. Dari situ bisa diinventarisasi dan dibicarakan lebih lanjut mana saja tempat-tempat atau hal-hal yang potensial untuk dikembangkan, dan apa saja yang bisa ditawarkan untuk masyarakat. “Pada dasarnya ada banyak pendekatan umum yang dilakukan apabila pihak luar datang ke suatu negara untuk melakukan perjanjian kerjasama. Banyak hal menarik yang saya temui di Indonesia, khususnya di Banyuwangi. Ini adalah kesempatan baik untuk mengembangkan daerah ini,”pungkasnya. (Humas & Protokol)