Raperda P- APBD Diajukan, Infrastruktur Jadi Prioritas
Selasa, 1 September 2015
BANYUWANGI – Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PAPBD) Tahun Anggaran 2015 telah diserahkan Bupati Abdullah Azwar Anas kepada DPRD Banyuwangi, di Ruang Sidang Paripurna, Selasa (1/9).
Pada APBD Perubahan 2015 ini diajukan anggaran belanja sebesar Rp 3,007 triliun, naik Rp 434,8 miliar dari sebelumnya yang Rp 2,57 triliun. Khusus pada APBD Perubahan ini, pemkab menitikberatkan pada pembangunan insfrastruktur yang memang menjadi prioritas utama.
“Di APBDP ini anggaran tidak lagi digunakan untuk pembangunan kantor-kantor, tetapi lebih difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur dasar. Di antaranya, pembangunan jalan, baik itu jalan kabupaten, akses pariwisata, bandara hingga evakuasi bencana. Selain juga pembangunan irigasi dan penyediaan air bersih,” kata Bupati Anas.
Total penambahan anggaran, kata Anas, untuk infrastruktur jalan mencapai Rp 60 miliar. Dana ini baik untuk pemeliharaan, penambahan maupun pelebaran jalan yang totalnya mencapai 50 km.
Ditambahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Mujiono insfrastruktur yang akan dibangun, antara lain jalan evakuasi bencana raung, jalan menuju bandara dan jalan menuju akses pendidikan, pariwisata, kesehatan dan pelaku UMKM.
“Anggaran Rp 60 miliar itu, untuk membangun jalan dengan lebar yang bervariasi, mulai lebar 6 meter hingga 12 meter, tergantung lokasinya. Seperti jalan menuju bandara yang semula 4 meter diperlebar menjadi 6 meter dan jalan yang di kota Banyuwangi, sepanjang Jalan Brawijaya- Gajahmada - sampai Raden Wijaya diperlebar menjadi 12 meter. Kami targetkan semua akses jalan ini bisa tuntas dan selesai di akhir tahun,” ujar Mujiono.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo mengatakan penambahan anggaran untuk infrastruktur pengairan pada APBD P ini mencapai Rp 31,75 miliar. Anggaran ini, kata dia, akan digunakan untuk pemeliharaan jaringan irigasi dan normalisasi saluran sungai, dan rehabilitasi kawasan kritis sungai.
“Di akhir tahun ini akan kita tuntaskan pemeliharaan saluran irigasi sebanayak 204 titik, yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Sebelumnya, pada APBD 2015 kemarin, kami telah menyelesaikan 182 titik,” kata Guntur.
“Untuk waduk Bajul Mati harapan kami bisa selesai tahun ini, sehingga tahun depan bisa mulai diisi. Ini tentunya bisa membantu pengembangan pertanian di Banyuwangi. Kami juga berharap DPRD bisa segera mengesahkan PAK, sehingga pembangunan infrastruktur fisik segera dilakukan. Takutnya saat musim hujan tiba, pembangunan infrastrukturnya bisa terhambat,” kata Anas. (Humas Protokol)