Rasakan Nikmatnya Kuliner Lampau di Pasar Jajanan Tradisional Kemiren Banyuwangi

Jumat, 26 Januari 2018


BANYUWANGI  –  Banyuwangi kini punya satu lagi destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Tepatnya di Desa Wisata Using Kemiren baru saja dibuka Pasar Jajajan Tradisional yang menjual aneka makanan dan minuman khas masyarakat setempat. Pasar yang berlokasi di Gang Lorong Cilik, Dusun Krajan Desa Kemiren ini mulai dibuka pada Jumat (26/1/2018). Uniknya para pembeli di Pasar ini harus menggunakan kepeng atau kepingan koin khusus untuk bertransaksi.

Sejak pagi, ratusan orang sudah mengantre untuk membeli aneka jajanan pasar seperti lupis, lanun, cenil, orog-orong, sawut, ketan kirip, kucur, gulali dan aneka minuman tradisonal. Selain jajanan juga ada kuliner khas seperti ayam pecel pithik dan uyah asem. Sebelumnya mereka sudah menukarkan uang rupiah dengan koin kepeng untuk bisa berbelanja. Para pedagang yang sebagian besar adalah para wanita suku Using juga sampai kewalahan melayani banyaknya  pembeli

Seperti yang dialami Eka Safitri Ariani (30). Anik, sapaan akrabnya mengatakan sampai gupuh melayani  para pembeli yang ingin merasakan cenil dan sawut sawi (singkong-red) yang dijualnya. Semua dagangannya itu pun ludes hanya dalam waktu satu jam.

“Aduh, ini sampai gupuh, banyak yang kebagian juga. Padahal saya bikin bahan singkongnya lebih 10 KG,” kata Anik

Anik merupakan salah satu dari 20 penjual makanan tradisional yang ikut berjualan di Pasar Jajanan Tradisional Kemiren. Sama seperti Anik, rata-rata penjual makanan tersebut tadinya ibu rumah tangga dan baru pertama kali berjualan.

Kepala Desa Kemiren Lilik Yuliati mengatakan, Pasar Jajanan Tradisional sengaja dibuka sebagai salah satu atraksi wisata di Desa Wisata Using Kemiren sekaligus menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat. Pasar ini terwujud atas kolaborasi pemerintah desa, para pemuda karang taruna

“Selama ini sudah banyak wisatawan yang datang di desa kami untuk melihat tradisi dan budaya masyakat setempat. Namun kami juga ingin mengenalkan kuliner khas masyarakat pada orang-orang yang datang, sebelumnya sudah ada tapi jumlahnya masih terbatas, makanya kami buka Pasar Jajanan tradisional ini,” kata Lilik.

Sedangkan, penggunaan koin kepeng sebagai alat transaksi, katanya untuk memberikan keunikan tersendiri dan  membuat pengnjung merasakan nuansa tradisional seperti pada masa lampau. Untuk mendapatkan uang kepeng pengunjung pasar bisa menukarkan uang Rp. 10 ribu dengan empat keping uang kepeng di pintu masuk pasar.

“Satu kepengnya senilai Rp. 2500. Pembeli tinggal menyerakan kepeng kepada penjual dan memiliki aneka makanan yang disukainya, nanti akan disesuaikan nilainya oleh penjual. Misalnya satu kepeng bisa dapat satu pisang goreng dan ketan atau kucur dan lupis,” ujar Lilik.

Pasar jajanan tradisional tersebut lanjutnya akan terus dibuka secara berkelanjutan  pada hari Sabtu dan Minggu.  Jadi Wisatawan yang ingin mencicipi jajanan khas Kemiren bisa datang kapan saja di dua hari tesebut sepanjang tahun.

“Nantinya kalau semakin ramai setiap gang kecil akan kita buka pasar jajanan tradisional. Selain itu pasar juga akan dilengkapi dengan aneka permainan tradisional supaya semua yang datang di Desa Kemiren bisa bernostalgia lagi dengan permainanp-permainan masa kecilnya yang mungkin sekarang sudah punah,” cetusnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas secara terpisah mengatakan sangat mengapresiasi langkah masyarakat desa yang mendukung pariwisata daerah sekaligus menggerakkan perekonomian warga setempat.

“Banyuwangi terus mendorong kemajuan desa tidak hanya peningkatan kualitas pelayanan publiknya melalui program Smart Kampung tapi juga yang terpenting kemandirian warga secara ekonomi,” cetus Bupati Anas.

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :