Ratusan Peserta Diklatpim Asal Banten Benchmark ke Banyuwangi

Selasa, 27 Maret 2018


BANYUWANGI – Banyuwangi kedatangan  peserta pendidikan dan latihan kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Provinsi Banten, Selasa (27/3). Tak tanggung-tanggung, empat angkatan sekaligus datang untuk belajar tentang inovasi Banyuwangi. Total terdapat 200 peserta bersama para widya iswara dan pendamping.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten, Endrawati mengatakan, para peserta sejak awal menyatakan ketertarikannya untuk menjadikan Banyuwangi sebagai  benchmark. “Kenapa lokusnya  Banyuwangi? Dari banyak pemberitaan, kami dengar Banyuwangi SAKIP-nya bagus, pelayanan publiknya juga. Bahkan raihan penghargaannya banyak sekali,” ujar Endrawati.

Ini, imbuh Endrawati,  bukti bahwa Banyuwangi terus berinovasi dan berkembang dengan cepat. “Cocok dengan para peserta diklatpim yang sedang merancang proyek perubahan dan membangun tim,” tandasnya.

Endrawati berharap apa yang dipelajari di Banyuwangi bisa diadopsi dan diterapkan di Banten.

Kedatangan peserta diklatpim ini mendapat apresiasi khusus dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyempatkan diri untuk menemui mereka.

Di depan para peserta, Anas mengatakan Banyuwangi mengalami kemajuan seperti sekarang ini berawal dari inovasi yang terus dilakukan. “Inovasi akan melahirkan penghargaan dan uang. Tetapi belum tentu uang dan penghargaan melahirkan inovasi. Karena itu kita tidak boleh berhenti berinovasi,” ujarnya memotivasi.

Anas juga menekankan agar kebijakan yang dikeluarkan harus bisa mengakomodir rakyat. Misalnya,lanjut Anas,  ketika ingin mendesain bandara dan pendapa kabupaten Banyuwangi, semua seniman dan budayawan dikumpulkannya. Ini menjadi ajang untuk mendiskusikan apa yang menjadi keinginan rakyat.

“Jadi keputusan itu bukanlah selera bupati, tapi selera rakyat. Seperti sebagaimana disebutkan dalam strategic leadership, bahwa pemimpin itu harus mendapatkan support dan legitimasi dari masyarakat. Dengan begitu kepemimpinannya berumur panjang,” kata Anas.

Karena itu, ujarnya, setiap aparatur sipil negara (ASN) perlu meningkatkan kapabilitas dengan memperbanyak referensi. Jadi ketika membuat keputusan bisa meyakinkan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Anas juga menceritakan program-program pemkab kepada para peserta diklatpim. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang tak hanya terkait jalan dan jembatan saja, tapi juga teknologi informasi (TI). Selain itu Banyuwangi juga terus mendorong pariwisatanya, di samping pelayanan publik yang juga terus didorong.

Diklatpim ini diikuti para peserta dari 4 kabupaten/kota, yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten dan Kota Cilegon serta Kabupaten Tangerang Selatan. Mereka dijadwalkan berada di Banyuwangi hingga Kamis (29/3) mendatang. Selain nantinya belajar dari beberapa dinas terkait seperti Dinas Pariwisata, Kesehatan, Perhubungan, Bappeda, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Pekerjaan Umum (PU), kecamatan dan kelurahan, mereka pun akan mengunjungi Mall Pelayanan Publik Banyuwangi. Selain itu beberapa destinasi wisata juga akan dikunjungi, seperti Bangsring Underwater dan Pulau Merah. (*)

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :