Resmi Dilantik Jadi Bupati Banyuwangi, Ini Program Prioritas Anas
Rabu, 17 Februari 2016
SURABAYA – Abdullah Azwar Anas resmi dilantik menjadi bupati Banyuwangi, Rabu (17/2). Usai dilantik Gubernur Jatim Soekarwo di gedung negara Grahadi Surabaya, Anas yang terpilih kembali dalam Pilkada 9 Desember lalu dengan 88,96 persen suara itu ke depan akan fokus ke sejumlah sektor. Selain sektor wajib pendidikan dan kesehatan, beberapa sektor prioritas di antaranya pertanian, infrastruktur, dan UMKM.
”Ada beberapa program yang telah disiapkan. Sebagian merupakan program lama yang kami perbaiki. Sebagian lagi program yang benar-benar baru. Muaranya sama, bagaimana kita bersama-sama membawa Banyuwangi,” ujar Azwar Anas.
Anas mencontohkan, di bidang pendidikan, program beasiswa Banyuwangi Cerdas terus ditingkatkan untuk membiayai anak-anak muda Banyuwangi berkuliah di berbagai perguruan tinggi.
"Pengembangan SDM menjadi prioritas. Tengah kami siapkan generasi emas Banyuwangi. Selain beasiswa, juga akan diteruskan program pelatihan bahasa asing berbasis desa," ujar Anas.
Di bidang kesehatan, tahun ini dilaksanakan peningkatan sarana-prasarana di 13 Puskesmas dan 10 Puskesmas Pembantu. Sarana pemeriksanaan dan pengobatan di dua RSUD dan 45 Puskesmas juga dilakukan. Kita juga mengembangkan Puskesmas Plus di empat kecamatan
"Juga kami upayakan preventif kesehatan. Kami akan kampanye pentingnya memperhatikan bagaimana pengaruh asupan makanan terhadap kesehatan kepada anak-anak dan para ibu," kata Anas.
Anas yang terpilih dalam Pilkada 9 Desember lalu dengan perolehan 88,96 persen suara itu juga akan memperkuat sinergi sektor pariwisata dan UMKM dengan membangun stan penjualan UMKM di destinasi-destinasi wisata. ”Akhir Februari ini saya akan kumpulkan UMKM dan pelaku pariwisata. Disinergikan lagi biar saling menopang. Ini penting karena kemajuan sektor pariwisata akan sangat langsung berdampak ke UMKM,” ujar Anas.
Namun, imbuh Anas, untuk bisa berkembang, UMKM harus terus meningkatkan daya saingnya. Pemkab Banyuwangi tahun ini akan melatih 10.000 UMKM di bidang manajemen keuangan, pemasaran, dan pengemasan produk serta 2.000 UMKM untuk internet marketing.
”Kami sedang siapkan digital market place. Semoga semester pertama tahun ini bisa selesai agar promosi produk UMKM semakin luas. 2000 anak muda juga bekali ilmu internet marketing. Kami juga masih melanjutkan pembatasan toko ritel modern baru di seluruh wilayah Banyuwangi,” ujar Anas.
Di sektor pertanian, sambung dia, pengembangan pertanian organik bakal dipacu dengan fokus ke beras organik tersertifikasi di dua kecamatan. Banyuwangi juga menguatkan kelompok tani sentra produsen organik di 12 kecamatan.
”Infrastruktur sumberdaya airnya juga diperhatikan. Tahun ini ada pembangunan 13 embung, lalu ada 7 bendung, dan pembangunan saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier ratusan kilometer,” jelas Anas.
Adapun di bidang perikanan antara lain dilakukan pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan di kawasan Grajagan, dengan pembangunan dermaga dan fasilitas pendukungnya, seperti TPI, kantor, dan kios pedagang. ”Program ini untuk membentuk sentra perikanan baru, membuka alternatif pekerjaan baru bagi masyarakat pesisir, dan mempermudah akses nelayan,” ujarnya.
Anas menambahkan, di bidang infrastruktur, tahun ini dilakukan pembangunan dan pemeliharaan 800 kilometer jalan dengan fokus jalan antardesa, jalan usaha tani, aksesibilitas tempat wisata, pelayanan publik, dan fasilitas pendidikan-kesehatan. Selain itu, ada pembangunan 13 jembatan baru dan penyelesaian terminal hijau Bandara Banyuwangi.
”Ada pembangunan long storage di dua kecamatan untuk menahan limpahan air sungai agar tak langsung terbuang ke laut. ”Sehingga diharapkan ketika musim hujan sungai tidak kering sekaligus bisa digunakan untuk budidaya perikanan air. Ini sejalan dengan program bidang perikanan lain yaitu gerakan pengkayaan sumberdaya ikan dengan menyebar ratusan ribu benih ikan di perairan umum agar bisa dimanfaatkan warga,” pungkas Anas. (Humas Protokol)