Ribuan Pecinta Sholawat dan NKRI Penuhi Banyuwangi Bersholawat

Selasa, 27 November 2018


Banyuwangi - Tak kurang dari 50 ribu pengunjung Festival Banyuwangi Bersholawat yang digelar di Stadion Diponegoro, Senin malam (26/11). Hujan yang sempat mengguyur Banyuwangi tak menyurutkan langkah para pecinta sholawat tersebut untuk hadir. Sejak sore mereka telah memadati lokasi acara.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Banyuwangi Bersholawat kali ini juga menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qadir dari Solo. Pemimpin grup sholawat Ahbabul Musthofa tersebut memang memiliki penggemar fanatik di seluruh Nusantara, bahkan mancanegara.

Mereka yang menamakan diri Syekhermania itu, siap memadati majelis sholawat di manapun berada. Tak hanya lantunan sholawat yang berkumandang. Namun, tak kalah antusiasnya pekik nasionalisme dan ungkapan cinta NKRI turut bergema dari seluruh stadion.

"Ayo kita bangun negara kita. Bukti cinta kita pada Indonesia. Agar bermartabat di mata dunia," dendang Habib Syech sembari diikuti senandung selawat para pengunjung.

Nuansa nasionalisme tak hanya terdengar dari syair-syair sholawat yang disenandungkan Habib Syech. Namun, seolah dikomando, para pengunjung pun kompak mengibarkan bendera merah putih.

"Kami sengaja membawanya. Kita diajarkan tidak hanya sholawatan, tapi juga untuk mencintai NKRI," aku Imam, salah seorang santri dari Banyuwangi selatan yang datang berombongan. Habib Syech menjelaskan, kehidupan beragama di Indonesia merupakan kenikmatan yang luar biasa. Antara agama dan negara tak saling menegasikan, tapi justru saling mendukung.

"Kita bisa sholawatan seperti ini merupakan kenikmatan yang luar biasa. Sulit bisa kita temukan di negara lain. Ini wajib kita jaga. Jangan mengaku paling beragama, terus ingin merusak negara ini," tegasnya.

Event ini mendapat apresiasi positif dari Kepala Kantor Staf Presiden Jendral (Purn) Moeldoko yang hadir pada acara tersebut. Menurutnya, perpaduan tersebut akan melahirkan stabilitas negara. "Kolaborasi yang sangat apik antara ulama, umara dan umat seperti pada kegiatan malam ini, akan menjadi pilar utama dalam membangun stabilitas negara. Dengan demikian, saya yakin Indonesia akan tetap aman," terang Moeldoko.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga menyebutkan, persatuan berbagai elemen masyarakat di Banyuwangi terus dijaga. Berbagai kegiatan bersama maupun komunikasi dengan pemuka agama terus digalakkan. "Kami merangkul para pemuka agama, para kiai, habib untuk terlibat dalam berbagai upaya pemerintah untuk menentukan berbagai kebijakannya. Ini adalah bagian dari menjaga kondusivitas dan kemajuan Banyuwangi," ujar Anas.

Pada kesempatan tersebut, juga hadir Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan. Ulama asal Banten tersebut, hadir untuk memberikan tausiyah. Acara tersebut juga dihadiri puluhan kiai dan habib, berbaur dengan para pejabat yang juga menyempatkan diri bergabung. Selain Kepala Kantor Staf Presiden, hadir juga Ketua APKASI Mardani Maming dan Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :